Pelaku Industri Sepakat Aturan TKDN di 2 Proyek Migas Ini Harus Ditegakkan
Jika proyek strategis tidak mematuhi ketentuan TKDN, industri nasional akan tersisih oleh produk impor dan berdampak pada ekonomi dan lapangan kerja.
Penulis: Erik S
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar rapat koordinasi membahas penggunaan produk dalam negeri (PDN) dalam proyek Pembangunan Terminal LPG Refrigerated Jawa Timur (tahap dua) dan proyek South Senoro, Kamis (30/1/2025).
Rakor diadakan guna memastikan kepatuhan terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi proyek dalam negeri demi mengurangi ketergantungan pada produk impor, memperkuat industri nasional dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Heru Kustanto, menegaskan pihaknya memastikan setiap proyek strategis mematuhi regulasi TKDN.
"Kami ingin memastikan seluruh proyek energi dan migas mengikuti ketentuan TKDN. Ini bukan sekadar regulasi, tetapi strategi memperkuat daya saing industri nasional dan keberlanjutan industri penunjang dalam negeri," ujar Heru.
Menurutnya, jika proyek strategis tidak mematuhi ketentuan TKDN, industri nasional akan tersisih oleh produk impor, yang berdampak pada ekonomi dan lapangan kerja.
Kemenperin akan terus mengawasi proyek strategis guna memastikan pemenuhan kandungan lokal dalam rantai pasok industri energi dan migas.
"Kami akan melakukan pemantauan dan evaluasi agar aturan TKDN benar-benar dijalankan. Ini bukan sekadar angka persentase, tetapi bagaimana industri dalam negeri berkembang dan berdaya saing," tegas Heru.
Pihaknya akan melakukan sampling audit terhadap komitmen TKDN di semua proyek hulu dan hilir migas untuk menilai kepatuhan terhadap undang-undang.
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, mengungkapkan dirinya mendadak dipanggil oleh Kepala P3DN dalam forum tersebut dan diperkenalkan sebagai calon penggugat terkait dugaan pelanggaran TKDN.
"Saya diberikan kesempatan menyampaikan pendapat dalam forum. Jika ada pelanggaran, CERI tetap akan menggugat. Namun, jika aturan TKDN dipenuhi untuk kedua proyek ini, CERI tidak akan menggugat," ujar Yusri.
Baca juga: Rukun Raharja Buka Peluang Investasi di Sektor Hulu Migas
Dia mengapresiasi langkah Kemenperin dalam menjaga kepentingan industri jasa penunjang migas di Indonesia.
"Kami mendukung upaya Kemenperin memastikan industri jasa penunjang migas menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ini bukan hanya menjaga keberlanjutan industri, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja," tambahnya.
Menurut Yusri, pihak pemilik proyek, baik JOB Pertamina-Medco E&P Tomori maupun PT Pertamina Energi Terminal, tampaknya sepakat mengikuti aturan TKDN. Hal ini menjadi sinyal positif bagi industri nasional agar aturan tersebut benar-benar ditegakkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.