Peta Sebaran Corona di Jabar, Akses Via Pikobar
Berikut ini peta sebaran virus corona di Jawa Barat. Patau Pikobar di sini!
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pemprov Jawa Barat (Jabar) merilis peta sebaran kasus corona di Jawa Barat.
Dikutip dari Kompas.com, adanya peta sebarat tersebut dimaksudkan agar masyarakat Jabar melihat data jumlah pasien yang ditangani terkait virus corona di Jawa Barat.
(Link sebaran corona di Jabar bisa diakses di akhir artikel)
Data yang ditampilkan di situs Pikobar yakni mulai orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, hingga pasien positif Covid-19.
Tak hanya itu, dalam situs tersebut juga menampilkan daftar rumah sakit rujukan di Jawa Barat beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.
Baca: Menghindari Virus Corona, Bagaimana Kiat Membersihkan Rumah yang Tepat?
Meski sangat informatif, namun peta sebaran tersebut tetap mematuhi aturan untuk tetap menjaga identitas pasien.
Hingga berita ini ditulis, situs Pikobar telah diperbarui pada hari Senin (16/3/2020) pukul 17.00 WIB.
Pikobar sendiri dapat diakses lewat PC maupun HP.
Jokowi Pastikan Stok Sembako Cukup
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, persediaan bahan pokok cukup meski puncak persebaran corona disebut akan terjadi pada Mei 2020 mendatang.
Ia mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Badan Urusan Logistik (Bulog), sudah diminta untuk menjaga ketersediaan stok bahan pokok.
“Kita memang sudah berhitung mengenai puncak itu," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/3/2020).
“Sekali lagi saya sudah perintahkan ke Menko Ekonomi ke Menteri Perdagangan, Bulog, untuk menjaga agar stok sembako itu benar-benar tersedia dan siap, terutama melalui bulog,” jelasnya.
Baca: Pegawai BNI yang Dinyatakan Positif Virus Corona Bukan di Bagian Frontliner
“Baik itu berupa beras, bawang putih, gula, semuanya sudah saya siapkan dan saya perintah dua minggu yang lalu,” lanjut Jokowi.
Sementara itu, soal transportasi publik juga tetap disediakan oleh pemerintah.
"Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah," katanya.
Namun, transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat harus dipastikan tetap bersih.
"Baik itu kereta api, bus kota, MRT, LRT, bus trans," ungkapnya.
"Yang penting bisa mengurangi tingkat kerumunan, mengurangi antrean, dan mengurangi tingkat kepadatan orang di dalam moda transportasi tersebut, sehingga kita bisa menjaga jarak antara satu dengan lainnya," imbuh Jokowi.
Jokowi menambahkan, pihaknya belum berpikir untuk mengambil opsi lockdown atau mengunci wilayah yang terjangkit virus corona.
Nantinya, kebijakan tersebut hanya bisa diputuskan oleh pemerintah pusat.
"Semua kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, harus ditelaah agar tak semakin memperburuk keadaan."
"Kebijakan Lockdown di tingkat nasional maupun tingkat daerah, menjadi keputusan pemerintah pusat," ujar Jokowi.
Ia juga mengimbau, kepala daerah tak bisa menerapkan kebijakan lockdown di daerahnya.
"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh pemerintah daerah, sampai hari ini kita belum berpikiran ke arah kebijakan lockdown," tegasnya.
Berikut ini link akses ke peta sebaran corona di Jawa Barat via Pikobar
(Tribunnews.com/Renald/Nuryanti)