Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Corona, Wisata Umbul Ponggok Klaten Tutup hingga 29 Maret

Demi mencegah penyebaran covid-19 atau virus corona, pengelola obyek wisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akan ditutup sementara.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Cegah Corona, Wisata Umbul Ponggok Klaten Tutup hingga 29 Maret
Tribun Jateng/Wahyh Sulistiyawan
Pengunjung menikmati keindahan bawah air di wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jateng. 

TRIBUNNEWS.COM - Demi mencegah penyebaran covid-19 atau virus corona, objek wisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akan ditutup sementara.

Hal tersebut diungkapkan pengelola Marketing Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri selaku pengelola Umbul Ponggok, Agus Santoso.

"Betul (ditutup) sampai tanggal 29 Maret," ungkap Agus saat dihubungi Tribunnews, Rabu (18/3/2020).

Obyek wisata yang terkenal dengan konsep diving bersama ikan ini sejatinya direncanakan ditutup pada Selasa (17/3/2020) lalu.

"Tapi dari rapat koordinasi memutuskan menutup hari ini (Rabu)," ujarnya.

Agus mengungkapkan keputusan diambil pengelola Umbul Ponggok sejalan dengan imbauan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten.

"Dari Dinas Pariwisata trs manajemen menyikapi himbauan itu," ungkapnya.

Asyiknya menyelam bersama ribuan ikan di Umbul Ponggok Klaten. Bisa selfie di dalam air!
Asyiknya menyelam bersama ribuan ikan di Umbul Ponggok Klaten. Bisa selfie di dalam air! (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)

Baca: Tempat Wisata di Bali ini Tetap Buka di Tengah Penyebaran Virus Corona, Ini Alasannya

Berita Rekomendasi

Semprot Disinfektan

Sebelum Umbul Ponggok dinyatakan ditutup sementara, wisatawan yang hendak masuk di wisata air yang terletak di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten tersembut disemprot disinfektan.

Penyemprotan cairan kimia itu dialirkan dengan kipas angin di pintu masuk wisata agar terhindar dari Virus Corona.

Bahkan manajemen menghabiskan 1 liter diinfektan per hari untuk penyeprotan kepada wisatawan.

Agus menjelaskan, setiap wisatawan wajib disimprot disinfektan pada bagian tangannya.

Dia mengaku menghabiskan disinfektan cukup banyak demi terhindar dari Virus Corona.

"Kami sudah menghabiskan 1 liter disenfektan per harinya," ungkap Agus dilansir TribunSolo.com, Selasa (17/3/2020).

Pengunjung menikmati keindahan bawah air di wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jateng.
Pengunjung menikmati keindahan bawah air di wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jateng. (Tribun Jateng/Wahyh Sulistiyawan)

Baca: BREAKING NEWS: Jubir Penanganan Covid-19 Sebut Orang Positif Corona Tak Berarti Harus Dirawat di RS

Agus mengatakan bahwa penyemprotan cairan ini tidak hanya berlaku wisatawan saja.

"Seluruh yang memasuki tempat ini, termasuk manajemen juga akan kami lakukan penyemprotan," kata Agus.

Dia menambahkan dengan penyemprotan disinfektan.

"Kami melakukan kebijakan ini sebagai langkah awal kami untuk melakukan pencegahan penyebaran virus ini," terang Agus.

"Selain itu, kami juga menyediakan hand sanitizer dan sabun cuci beberapa titik disini," tambahnya.

Penutupan Obyek Wisata di Karanganyar

Selain di Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar juga memutuskan untuk menutup obyek wisata untuk sementara waktu.

Sejumlah destinasi wisata ditutup pasca mewabahnya virus corona atau covid-19 di sejumlah wilayah.

Dilansir Tribun Jateng, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan, sejumlah objek wisata yang dikelola oleh Pemkab terpaksa ditutup sementara guna mengurangi titik keramaian.

Candi Cetho di Desa Gumeng, Kec Jenawi, Kab Karanganyar, Jawa Tengah.
Candi Cetho di Desa Gumeng, Kec Jenawi, Kab Karanganyar, Jawa Tengah. (TRIBUNNEWS.COM/ THERESIA FELISIANI)

Penutupan sementara sejumlah objek wisata tersebut dilakukan secara bertahap.

"Semua objek yang kita kelola sudah ditutup. Puncak Lawu (Jalur Candi Cetho dan Cemoro Kandang), Sekipan, Pringgodani, Pablengan, Museum Dayu, Candi Sukuh, dan Candi Cetho. Ditutup sampai akhir bulan (31 Maret 2020)," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (17/3/2020).

Terkait penutupan Bumi Perkemahan Sekipan dan pendakian Gunung Lawu melalui Candi Cetho serta Cemoro Kandang, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Perhutani.

Begitu juga objek wisata yang dikelola pihak desa, pihaknya sudah mengirimkan surat edaran.

Sementara itu terkait objek wisata dan penginapan yang dikelola pihak swasta, Disparpora Karanganyar telah mengeluarkan surat edaran supaya pihak pengelola melengkapi sarpras dengan menyediakan tempat cuci tangan maupun hand sanitizer.

Selain memberikan edukasi kepada pengunjung supaya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Kalau objek wisata yang dikelola swasta kami tidak bisa memaksa. Kami hanya menghimbau, mengajak untuk ikut berpartisipasi dalam upaya memutus penyebaran virus corona dengan meminimalisir adanya pusat keramaian," terangnya.

Titis menjelaskan, penutupan sejumlah objek wisata yang dikelola Pemda Karanganyar akan berlangsung hingga akhir Maret 2020, sembari melihat perkembangan nantinya.

Diketahui, Klaten dan Karanganyar adalah dua dari 7 Kabupaten/Kota di wilayah Karesidenan Surakarta.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo diketahui telah menetapkan Solo sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap virus corona pada Jumat (13/3/2020) lalu.

Sejumlah kebijakan pun diberlakukan seperti penutupan obyek wisata dan menutup sekolah.

Siswa/siswi pun diminta untuk belajar di rumah selama dua pekan terhitung sejak Senin (16/3/2020).

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto) (Tribunjateng.com/Agus Iswadi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas