Ojek Online Malaysia Pasca-Lockdown dan Ojol Indonesia Sikapi Corona
Beda sikap ojek online di Malaysia dan Indonesia terkait wabah virus corona atau Covid-19
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Wabah virus corona atau Covid-19 berdampak pada hampir semua sisi kehidupan manusia.
Seperti halnya pada aktivitas dan pekerjaan sebagai pengemudi ojek online.
Perbedaan dialami oleh ojek online di Malaysia dan Indonesia.
Di Malaysia yang mulai diberlakukan lockdown atau penguncian secara nasional sejak Rabu (18/3/2020) kemarin, membuat sejumlah wilayah menjadi sepi.
Baca: Malaysia Lockdown, Layanan KBRI Kuala Lumpur Dihentikan Sementara hingga Akhir Maret
Namun tidak dengan pesanan makanan untuk pengemudi ojek online di beberapa tempat.
Di sisi lain, paguyuban ojek online di Indonesia bernama Garda Indonesia menolak kebijakan lockdown jika diterapkan di Indonesia.
Lockdown dianggap akan berdampak buruk pekerjaan di sektor informal yang bergantung pada aktivitas masyarakat sehari-hari seperti halnya pengemudi ojek online.
Pada artikel ini akan dibahas kegiatan ojek online di Malaysia dan Indonesia terkait virus corona:
1. Ojol Malaysia Antar Makanan
Pemerintah Malaysia mulai memberlakukan lockdown atau penguncian wilayah mulai Rabu (18/3/2020).
Hal itu sebagai upaya pemerintah mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Tindakan lockdown pun berdampak pada pembatasan aktivitas warganya dan situasi sepi.
Baca: Pemerintah Mulai Kaji Metode Rapid Test Tangkal Penyebaran Virus Corona
Namun tidak bagi sejumlah pengemudi ojek online di sana.
Di beberapa wilayah, tampak para ojek online justru tengah sibuk mengantre makanan pesanan warga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.