Ojek Online Malaysia Pasca-Lockdown dan Ojol Indonesia Sikapi Corona
Beda sikap ojek online di Malaysia dan Indonesia terkait wabah virus corona atau Covid-19
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
Fenomena tersebut terjadi tidak di semua wilayah di Malaysia.
Hal ini karena tidak semua retsoran atau tempat makan buka pascaPemerintah Malaysia memberlakukan lockdown.
Dikutip dari The Star, pemandangan antrean ojek online terjadi di Bukit Bintang pagi jelang siang hari tadi.
Seorang pengemudi ojek online, Johan mengungkap kisahnya di hari pertama pemberlakuan lockdown.
Johan mengaku mendapat pesananan tak seperti hari biasanya.
Ia mendapat 10 pesanan dalam kurun waktu setengah jam.
Padahal biasanya untuk mendapatkan 10 pesanan makanan, ia harus menghabiskan beberapa jam bekerja.
"Saya mulai bekerja sekitar jam 10 pagi, dan saya sudah menerima 10 pesanan makanan dalam waktu setengah jam," katanya.
"Pada hari normal, saya hanya bisa mendapatkan angka-angka semacam ini dalam beberapa jam," tambahnya.
Baca: 18 Istilah Penting Soal Virus Corona, Apa Itu Social Distancing, Lockdown, hingga ODP?
Dia mengatakan sebagian besar pesanan berasal dari kantor di sekitarnya.
Pengemudi lain mengatakan, kemungkinan waktu tunggu pesanan makanan akan menjadi lebih lama karena tidak semua restoran buka.
“Tidak semua restoran yang memiliki layanan pengiriman terbuka, jadi ada lebih sedikit pilihan.”
"Dari yang tersedia, tentu saja akan ada lebih banyak pengiriman dari restoran-restoran ini," katanya.
Di satu restoran di pusat perbelanjaan Pavilion, setidaknya tujuh pengendara terlihat menunggu untuk mengambil pesanan mereka.