Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ojek Online Malaysia Pasca-Lockdown dan Ojol Indonesia Sikapi Corona

Beda sikap ojek online di Malaysia dan Indonesia terkait wabah virus corona atau Covid-19

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
zoom-in Ojek Online Malaysia Pasca-Lockdown dan Ojol Indonesia Sikapi Corona
Tribunwow/kolase
Ilustrasi ojek online 

Restoran yang tutup bagi pelanggan menyempatkan diri melakukan pembersihan menyeluruh di restoran mereka.

Kendaraan ojek online antre makanan di restoran setelah Malaysia resmi lockdown
Kendaraan ojek online antre makanan di restoran setelah Malaysia resmi lockdown (The Star)

2. Ojek Online Indonesia Tolak Lockdown

Sementara itu, Asosiasi driver ojek online yang tergabung dalam Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia menolak kebijakan lockdown.

Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, kebijakan lockdown akan sangat berdampak buruk terhadap pekerja yang bergerak di sektor informal.

Sebab, pekerja jenis tersebut pendapatannya bergantung terhadap aktifitas sehari-hari.

"Lockdown jika diberlakukan di Indonesia dampak negatifnya jauh lebih besar dari negara lain, karena banyak yang mencari nafkah di sektor informal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020).

Baca: Rekor Tertinggi, Korban Meninggal di Italia dalam Sehari Akibat Virus Corona Capai 475 orang

Lebih lanjut, Igun menyebut driver ojek online merupakan jenis pekerjaan informal.

Berita Rekomendasi

Ia meyakini jika nantinya lockdown diberlakukan, hal itu akan merugikan driver ojek online.

"Antara lain jutaan ojol yang setiap hari penghasilannya didapatkan secara harian bergantung pada pengguna jasa ojol harian," tuturnya, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul "Driver Ojek Online Tolak Kebijakan Lockdown."

Sebelumnya, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah berpendapat, bila Indonesia pada akhirnya menerapkan lockdown akibat wabah virus corona, maka dampaknya akan buruk bagi perekonomian.

Bagi sektor informal, menurut dia, akan kehilangan penghasilan.

Sektor produksi akan terganggu karena banyak produk yang akan berkurang pasokannya.

"Termasuk juga merencanakan antisipasi apabila dilakukan 'lockdown' dampaknya bisa dipastikan akan signifikan, perekonomian seperti dimatikan."

"Semua ini harus diantisipasi dan disiapkan solusinya," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas