Fakta Lain Hand Sanitizer Bahan Ciu dari Bupati Banyumas, Cegah Corona Sampai Alih Fungsi
Bupati Banyumas berinisiatif untuk membuat hand sanitizer sendiri. Bahan yanng digunakan merupakan alkohol lokal yang sering disebut ciu.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan akan berusaha membuat hand sanitizer sebanyak mungkin untuk melindungi warga dari wabah virus corona atau Covid-19.
Kelangkaan hand sanitizer membuatnya berinisiatif akan membuat sendiri dengan memanfaatkan sumber alkohol yang ada di Banyumas.
"Tapi saya juga akan berusaha keras untuk membuat hand sanitizer sebanyak mungkin dengan botol-botol yang sederhana."
"Kalau bikin hand sanitizer sebanyak mungkin saya bisa karena sumber alkoholnya sudah ada dan saya lagi pesan alat untuk meningkatkan kadar alkohol dari 20 persen menjadi 70 persen sampai 80 persen," ujarnya dilansir melalui YouTube TribunBanyumas, Kamis (19/3/2020).
Menurutnya bahan baku alkohol terdapat pada ciu yang ada di Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Banyumas dapat dimanfaatkan untuk membuat hand sanitizer.
Di sana ada warga yang berprofesi sebagai pembuat ciu.
Dalam sehari, ciu yang bisa dihasilkan dari industri rumahan ini mencapai 2.000 liter.
Baca: Cara Membuat Empon-empon, Minuman Tradisional Dipercaya Punya Khasiat sebagai Penangkal Virus Corona
Tujuan Bupati Banyumas
Tujuan Bupati Banyumas mengguakan bahan baku ciu adalah untuk mengalih fungsikan ciu tersebut menjadi barang yang bermanfaat untuk masyarakat yaitu hand sanitizer.
"Daripada di sana untuk mabuk-mabukan," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Untuk proses pembuatan, Husein mengaku sedang akan direalisasikan karena menunggu alat untuk meningkatkan kadar alkohol yang terdapat dalam ciu.
Dan untuk merealisasikan idenya tersebut, Husein akan menggandeng Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek).
"Saya pakai gliserin untuk penghalus dan hidrogen peroksida, itu antiseptik," katanya.
"Saya sudah koordinasi dengan Puspiptek untuk meningkatkan kadar alkohol antara 70 persen hingga 90 persen, lagi dibuatkan alatnya. Dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan," imbuhnya.
Gratis untuk Warga
Jika nanti terealisasikan, Husein akan membagikannya gratis untuk warga yang membutuhkan.
"Nanti dari kami gratis, (ciu) akan kami beli sebanyak-banyaknya," ungkapnya.
Desa Terkenal
Dikutp dari TribunBanyumas.com, Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas ini sebenarnya sudah dikenal lama sebagai tempat pembuatan minuman beralkohol.
Masyarakat sekitar menyebut minuman tersebut dengan istilah ciu.
Baca: Nadiem Ajak Mahasiswa Bidang Kesehatan Jadi Relawan Pencegahan Corona
Karena sebagai tempat produksi ciu yang merupakan minuman beralkohol tidak jarang membuat pada pengrajin merasa minder.
Tetapi tidak dengan Casmadi (70), warga Gerumbul Karanglo, RT 01 RW 03, Desa Wlahar, Kecamatan Wangon.
Dia sudah bertahun-tahun bekerja sebagai pengrajin ciu.
Ciu Wlahar rata-rata memiliki kadar alkohol sekira 25-50 persen.
Syarat dalam membuat handsanitizer adalah kadar alkoholnya minimal berada di kisaran 70-80 persen.
Jika harus membuat Ciu Wlahar dengan kadar alkohol mencapai 70 persen diungkapkan Casmadi, tidak pernah.
Karena menurutnya, jika harus mencapai 70 persen membutuhkan ongkos produksi yang tidak sedikit.
Semakin banyak bahan baku, semakin bagus dan semakin tinggi kadar alkohol yang dihasilkan.
Baca: Bahan dan Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri Beserta Manfaatnya, Campur Lidah Buaya
Menurut Kadus 3 Desa Wlahar, Abas Supriyadi, jika harus membuat ciu dengan kadar mencapai 70 persen setidaknya harus melalui dua sampai tiga kali lagi proses penyulingan.
Pada umumnya para pengrajin Ciu Wlahar dalam sekali produksi bisa mencapai 60 liter dengan kadar alkohol yang hanya berkisar 25-50 persen.
"Akan tetapi jika ciu itu dinaikan kadarnya menjadi 70 persen, hasil sulingan nantinya paling hanya menjadi 15 liter."
"Harga yang mahal satu liter Rp 80 ribu," katanya.
Kesulitan utama dalam membuat kadar alkohol pada Ciu Wlahar menjadi 70-80 persen adalah bahan produksi yang mesti dua kali lipat karena dua kali penyulingan.
"Di sini maksimal kadar alkohol 50 persen. Itupun juga sudah termasuk ciu super," tambahnya.
(Tribunnews.com/Faisal Mohay) (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati)(Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)