Rapid Test Covid-19, Ganjar Pranowo Prioritaskan Solo dan Semarang
Ganjar Pranowo setuju dengan langkah pemerintah menyiapkan rapid test covid-19. Kota Solo dan Semarang akan jadi prioritas dilakukan rapid test.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah sedang menyiapkan satu juta alat pemeriksaan massal rapid test corona Covid-19.
Alat ini digunakan untuk memeriksa masyarakat secara massal untuk mengetahui terpapar covid-19 atau tidak.
Hal itu diungkapkan Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pada Jumat (20/3/2020).
Baca: Arti Rapid Test Corona dan Cara Kerja, Tidak Mengambil Cairan Tenggorokan
Rencana pemerintah ini disambut baik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ia berharap alat pemeriksa ini dapat digunakan segera agar dapat mengetahui indikasi dari pasien dan daerah-daerah yang sedang dalam pengawasan wabah covid-19.
"Kita Insyaallah sudah siap mungkin tinggal bangaimana mendistribusikan. Saya berharap kalau alat itu datang minggu depan kita bisa proporsional dari jumlah indikasi daerah-daerah yang dalam pengawasan terus kemudian apa yang dirawat pasien maupun orang dalam pengawasan dalam perawatan ini menjadi prioritas," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Sabtu (21/3/2020).
Solo dan Semarang akan menjadi daerah yang diprioritaskan untuk mendapatkan alat pemeriksaan massal atau rapid test ini.
"Setidaknya hari ini minimal Solo dan Semarang. Dua itu dari hasil penelusuran kita siapa ya disitu kan kita data sudah ada tinggal kalau itu ada kita priorotaskan," ungkapnya.
Sebelummnya, dalam konferensi pers Yuri menjelaskan jika pemerintah telah menyiapkan satu juta alat pemeriksaan masal atau rapid test covid-19.
Baca: Sosoknya Viral karena Semangat Tangani Corona, dr Handoko Ungkap Cerita ke Ganjar Pranowo
"Dalam kaitan mengurangi kasus positif di masyarakat, pemerintah menyiapkan pemeriksaan secara masal atau rapid test," ungkap Yuri.
Perhitungan yang dilakukan pemerintah, ada 600 ribu hingga 700 ribu warga yang diperkirakan perlu untuk melakukan rapid test.
"Data perhitungan kami adalah di angka 600 ribu-700 ribu, maka pemerintah akan siapkan satu juta kit pemeriksaan secara masal," ujarnya.
Yuri menyebut saat ini sudah ada dua ribu kit yang sudah diterima.
"Hari ini sudah menerima 2.000 kit, sudah kita accept 2.000 diharapkan besok," ujarnya.
Yuri mengungkapkan, tidak semua orang akan menjalani rapid test.
"Akan dilakukan dengan analisa risiko, tidak semua orang diperiksa," ujarnya.
Yuri mengungkapkan pasien positif akan ditracing terlebih dahulu untuk menentukan siapa saja yang akan dilakukan rapid test.
"Misalkan orang dikonfirmasi positif corona, akan kami trace selama 14 hari dimana ia berada."
"Jika ia di rumah, maka keluarga akan ditest. Jika kerja, rekan di tempat pekerjaan akan diperiksa," jelasnya.
Baca: BREAKING NEWS: Langkah Kementerian Desa Tangani Corona, Gunakan Skema Upah Pekerja Dibayar per Hari
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan obat Covid-19 akan segera didistribusikan kepada pasien positif corona.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jumat (20/3/2020).
"Pemerintah menyiapkan obat Covid-19 dan akan menyerahkan ke pasien-pasien, ke rumah-rumah," ujar Jokowi dilansir siaran Kompas TV.
Obat covid-19 disebut Jokowi telah diuji di sejumlah negara.
"Obat ini sudah dicoba di dua tiga negara dan memberikan kesembuhan, yaitu avigan 5 ribu dan dalam proses pemesanan dua juta."
"Yang kedua klorokuin, kita telah siap tiga juta," kata dia.
Jokowi menyebut adanya obat yang sudah dan akan didatangkan sebagai bukti pemerintah tidak tinggal diam.
"Kita tidak diam, kita selalu cari informasi-informasi agar bisa menyelesaikan Covid-19 ini," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Wahyu Gilang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.