Bahas Hujatan ke Presiden Soal Corona, dr Tirta Minta Masyarakat Tetap di Rumah
dr Tirta Mandiri Hudhi menyampaikan, masyarakat tak perlu menyalahkan presiden atas penyebaran virus corona ini.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Influencer dan relawan kemanusiaan, dr Tirta Mandiri Hudhi menyampaikan, masyarakat tak perlu menyalahkan presiden atas penyebaran virus corona ini.
Sebab, baginya, menyalahkan presiden bukan menjadi solusi untuk menghentikan masalah ini.
"Jadi sebenarnya warga itu sudah stop lah kita hujat."
"Akan sangat mengecewakan ketika yang paling mengecewakan adalah ketika satu kebijakan kesehatan tidak sesuai yang disalahkan presidennya."
"Itu enggak menyelesaikan masalah, yang udah ya udah," ujar dr Tirta, dikutip dari Indonesia Lawyers Club, Rabu (25/3/2020).
Baca: Beda Arti Physical Distancing dan Social Distancing dalam Istilah Corona
Dirinya pun meminta agar masyarakat tetap berada di rumah.
"Kalau kamu yang memang dikasih libur, ya libur aja di rumah gitu loh."
"Kalau bosen ya di rumah jangan malah nongkrang-nongkrong, dibubarin sama polisi untung enggak dipenjara," katanya.
Ia menambahkan, banyak tenaga medis yang menangani pasien corona, kini kekurangan makanan.
"Karena saya enggak tega aja lihat teman-teman itu praktik terus, tapi makan cuma nasi telur," ungkapnya.
"Bukan meremehkan tapi mereka ini butuh protein," jelas dr Tirta.
Kondisi tersebut yang membuat Tirta dan rekan-rekannya untuk memberikan bantuan makanan bergizi ke sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Baca: Penjelasan Iwan Bule Terkait Kehadirannya dalam Tes Corona di Rumah Pengusaha Jerry Lo
Baca: Mantan Kapten Manchester United Berikan Masukan Bagaimana Mengantisipasi Wabah Virus Corona
Baca: Nekat Syuting saat Corona, Ria Ricis Ditegur Triawan Munaf, Begini Jawaban Sang Youtuber
Bahkan, Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga ikut membantu langkah kebaikannya itu.
"Akhirnya nutrisi garda terdepan dibangun oleh alumni FK (Fakultas Kedokter) UI (Universitas Indonesia), dan temen-temen FK UI menyebarkan."
"Dan ini kita bentuk lagi dengan DMI, Dewan Masjid Indonesia, kita membentuk juga gerakan membagikan seribu madu dan seribu telur rebus untuk semua rumah sakit yang ada di Jakarta," imbuh dr Tirta.
Kebijakan Physical Distancing
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah tak akan menerapkan kebijakan lockdown.
Meski negara lain sudah menerapkan hal tersebut tapi setiap negara mempunyai karakteristik dan budaya yang berbeda.
Baca: Kondisi Penderita Asma Jadi Lebih Buruk Bila Terpapar Virus Corona, Apa Sebaiknya Dilakukan?
Baca: Dianggap Tularkan Virus Corona karena Rawat Pasien Covid-19, Perawat Diusir dari Kos & Tidur di RS
Baca: Di Rumah Aja Cegah Virus Corona, Cuci Tangan Pakai Air, Tidak Perlu Pakai Masker Kalau Tidak Sakit
Keputusan tersebut merupakan hasil analisis yang telah ia lakukan sebelumnya.
"Setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda."
"Oleh sebab itu, kita tidak memilih jalan itu dan itu sudah saya pelajari, saya memiliki analisis-analisis seperti ini, dari semua negara, ada semuanya."
"Kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kementerian Luar Negeri lewat dubes-dubes yang ada, terus kita pantau setiap hari," ujar Jokowi, dikutip dari laman resmi presidenri.go.id, Selasa (24/3/2020).
Ia menyebut, physical distancing atau menjaga jarak fisik menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.
"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu yang paling penting," ungkap Jokowi.
"Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini," tegasnya.
"Tetapi membutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat, ketegasan yang kuat," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.