Hindari Stigma Negatif Pada Perawat Pasien yang Terinfeksi Virus Corona
Harif menekankan selain merawat pasien di rumah sakit, perawat juga punya tanggungjawab terhadap lingkungan sosial
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Stigma negatif mulai bermunculan kepada perawat yang bertugas merawat pasien virus corona (COVID-19).
Kabar terbaru ada perawat yang diusir dari kosan karena khawatir dapat menularkan virus yang di Indonesia saat ini pasien positifnya telah menyentuh angka 686 pasien.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Harif Fadhillah pun mengimbau masyararakat tidak perlu khawatir karena perawat memiliki pemahaman terkait cara penangan pasien COVID-19 dan mengetahui antipasi pencegahan penularannya.
"Saya kira tenaga kesehatan itu sangat tahu bagaimana cara mereka menanagani pasien daripada masyarakat, tenaga kesehatan tahu dan sadar cara untuk memcegah penualaran," ungkap Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).
Harif menekankan selain merawat pasien di rumah sakit, perawat juga punya tanggungjawab terhadap lingkungan sosial sehingga masyarakat yang di lingkungan sosialnya terdapat seseorang yang bekerja sebagai perawat seharusnya senang karena mendapatkan akses mendapatkan informasi terkait COVID-19 yang lebih mudah.
Baca: Penumpang MRT Turun dari 100 Ribu Jadi 22 Ribu per Hari Akibat Corona
Baca: Pertamina Lakukan Disinfektasi di Ring I Integrated Terminal Surabaya
Baca: DPR Setuju Ujian Nasional 2020 Ditiadakan
"Perawat itu harus jadi contoh peran yang baik untuk perilaku sehat jadi gak usah takut masyarakat dan bergembira kalau ada tenaga kesehatan didekatnya karena dekat dengan agen perubahan dalam bidang kesehatan," kata Harif.
Tidak hanya kepada masyarakat, Harif juga mengajak pihak keluarga yang memiliki anggota keluarga bekerja sebagai tenaga kesehatan untuk menerima dan memberikan semangat terhadap profesi perawat di tengah pandemi COVID-19.
"Yakinlah perawat tidak mungkin tega menularkan pada siapapun. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran. Teman-teman saya ada yang bekerja di ruang isolasi pulang ke rumah gak ada masalah diterima di keluarga," pungkas Harif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.