Kakek 63 Tahun Meninggal di Blitar Status ODP Corona, Ternyata Ini Riwayat Penyakitnya
Penyebab meninggal sang kakek pun dipastikan bukan karena virus corona.
Editor: Ifa Nabila
Curiga dengan penyakit batuk dan sesak nafasnya, pihak puskemas menanyainya.
Korban mengaku kalau habis pulang dari rumah saudaranya yang ada di Malang.
Saat itu juga, ia sudah dinyatakan ODP.
Itu terjadi sehari setelah korban pulang dari Malang pada 13 Maret lalu.
Namun sayang, korban hanya dikarantina di rumahnya sendiri, bukan diawasi tim medis langsung.
"Karena itu, keluarga duka (korban) harus dikarantina supaya menghindari penyebaran virusnya," paparnya.
Cuma, yang jadi persoalan saat ini, di mana tempat karantina di Kabupaten Blitar itu.
Baik buat orang yang sudah ODP maupun keluarganya, yang masih sehat, agar tak kontak langsung dengan si ODP.
"Kalau standar nasional, bagi orang yang ODP dikarantina di rumahnya masing-masing selama 14 hari. Namun, itu dalam pengawasan tim medis kami. Terkecuali bagi pasien dalam pengawasan (PDP), harus dikarantina di RSUD Ngudi Waluya dan sudah kami siapkan tempatnya," kata dr Kuspardani, Kadinkes Pemkab Blitar.
Baca: Kisah Petugas Dinkes Sumut Berjuang Lakukan Tracing ODP Corona, Sulit Gali Informasi hingga Diancam
Bagaimana dengan 65 orang yang sudah ODP itu, papar Kuspardani, mereka dikarantina di rumahnya masing-masing.
Termasuk, 14 orang dari keluarga korban yang meninggal Senin (23/3) siang kemarin.
Mereka juga dikarantina di rumahnya masing-masing.
Selain korban meninggal dunia itu, Kuspardani juga menjelaskan bahwa Minggu (22/3/2020) malam kemarin, juga ada pasien, yang diduga sudah positif Corona.
Ia adalah ibu-ibu dengan usia 27 tahun, yang asal Kecamatan Ngelegok.