BREAKING NEWS - Pasien Positif Corona di Indonesia Naik Jadi 893, Terbanyak di DKI Jakarta
Achmad Yurianto menyampaikan, jumlah pasien positif corona di Indonesia bertambah menjadi 893 pasien.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan, jumlah pasien positif virus corona (COVID-19) di Indonesia naik menjadi 893 pasien, Kamis (26/3/2020).
Jumlah itu bertambah sebanyak 103 orang, dari yang dilaporkan sebelumnya, Rabu (25/3/2020).
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih sebanyak 103 orang sehingga jumlah totalnya menjadi 893," kata Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube TV One, Kamis.
Yurianto menambahkan, wilayah DKI Jakarta memiliki jumlah kasus positif yang terbanyak.
Ia melaporkan, terdapat 53 tambahan kasus positif di DKI Jakarta sehingga kini berjumlah 515 kasus.
Adapun Sulawesi Selatan yang memiliki penambahan kasus cukup tinggi.
"Sementara kita lihat bahwa di Sulawesi Selatan juga terjadi penambahan kasus yang cukup banyak 14 orang," lanjutnya.
Baca: Cara Cegah Virus Corona hingga Gejala Ringan yang Tak Bisa Disepelekan
Baca: Bukan Lagi Social Distancing, Kini WHO Canangkan Physical Distancing, Apa Bedanya?
Sementara itu, Yurianto menambahkan, terdapat 4 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 35 orang.
Sedangkan kasus kematian bertambah 20 orang, sehingga total pasien meninggal dunia berjumlah 78 orang.
Menurut data sebelumnya, jumlah pasien positif corona terhitung 790 pasien per 25 Maret 2020.
Sementara itu, sebelumnya, total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 31 orang dan pasien yang meninggal dunia berjumlah 58 orang.
Yurianto pun kembali mengingatkan mengenai pentingnya untuk jaga jarak serta menjaga kebersihan sebagai langkah dasar pencegahan.
Pasalnya, menurut Yurianto, penyebaran virus corona terjadi akibat adanya kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
"Kita harus memaklumi bahwa penyebaran penyakit ini terjadi akibat kontak dekat antara orang yang sakit dengan orang yang sehat," kata Yurianto.
"Oleh karena itu, menjaga jarak dalam setiap kegiatan komunikasi sosial ini menjadi penting," sambungnya.