Madrid Buang Tes Kit Virus Corona dari China, Sebut Hanya Miliki Tingkat Akurasi 30 Persen
Madrid, ibu kota Spanyol membuang dan berhenti menggunakan alat tes Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan China.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Madrid, ibu kota Spanyol membuang dan berhenti menggunakan alat tes Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan China.
Alat tes tersebut dikabarkan tidak menunjukkan akurasi.
Keraguan atas akurasi alat tes tersebut muncul setelah jumlah kasus yang dikonfirmasi di Spanyol mengalami peningkatan tajam pada Kamis (26/3/2020).
Dalam situs webnya, The Spanish Society of Infectious Diseases and Clinical Microbiology (SEIMC), satu diantara lembaga penelitian terkemuka Spanyol mengatakan telah menemukan alat tes usap hidung yang dikembangkan Bioteknologi Bioeasy Shenzhen memiliki tingkat akurasi kurang dari 30 persen.
Dilansir South China Morning Post yang mengutip surat kabar Spanyol, El Pais, melaporkan, pemerintah kota Madird memutuskan berhenti menggunakan kit Bioeasy.
Kementerian Kesehatan Madrid juga telah meminta Bioeasy mengganti persediaan alat tes.
Surat kabar itu menyebut, pemerintah telah memesan 340.000 alat tes dari perusahaan Shenzhen.
Baca: Ibu & Ayah Meninggal karena Corona dalam Waktu 2 Hari, Adik Positif, Eva Justru Dipersulit Tes Swab
Baca: Tes Kepribadian - Pilih Satu Kegiatan yang Nggak Kamu Suka Saat Weekend & Tak Boleh Kemana-mana
Hasil Diklaim 80 Persen Akurat
Terkait hal ini, Manajer Bioeasy, Zhu Hai, menolak mengomentari laporan tersebut.
"Saya tidak paham situasinya. Saya masih belum melihat laporan, jadi masih perlu mencari tahu lebih banyak," ungkap Zhu Hai.
Lebih jauh, El Pais mengatakan, Spanyol awalnya diberitahu alat tes dari Bioeasy memiiki tingkat akurasi mencapai 80 persen.
Tetapi, klaim akurasi tersebut tidak sesuai dengan yang ditemukan oleh SEIMC.
Menurut laporan yang disampaikan media Spanyol, tes tersebut membutuhkan sampel yang harus diambil dari nasofaring, area dekat pangkat tengkorak.
Sampel kemudian diencerkan dan disimpan dalam kartrid dengan strip tes yang menandai jika sampel positif, negatif atau tidak valid.
Baca: Harga Alat Tes Deteksi Covid-9 di Toko Online Mencapai Rp 900.000
Baca: BUMN Siapkan Alat Tes Covid-19 dan Relawan di Wisma Atlet Kemayoran
Berbahaya
Profesor Leo Poon Lit-man dari Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong mengatakan, klaim akurasi mencapi 80 persen untuk penyeka hidung itu membingungkan.
Hal itu karena, jenis tes ini diketahui tidak akurat.
"Berbahaya jika digunakan dalam skala besar, karena pasien seharusnya positif mungkin tidak terdeteksi," kata Poon.
Kedutaan Spanyol melalui Twitter mengatakan, alat tes dari Bioeasy belum disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional China dan tidak termasuk dalam pasokan medis yang dikirim pemerintah China ke Spanyol.
"Kementerian Perdagangan China menawarkan kepada Spanyol daftar pemasok yang disetujui, Bioteknologi Bioeasy Shenzhen tidak termasuk di dalamnya," tegas Kedutaan Besar China.
Pernyataan itu tampaknya merupakan upaya menenangkan pejabat Spanyol.
Yang pada Rabu (25/3/2020) mengatakan, mereka memesan 468 juta dolar pesanan untuk peralatan medis Tiongkok dan 550 juta masker wajah, serta 5,5 juta alat tes, ditambah 950 ventilator.
Kedutaan menambahkan, pesanan itu diketahui belum dikirim dari China, dan tidak ada alat tes yang dibuat Bioeasy.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)