Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Wanita dan Anak Kecil Hisap Rokok Herbal Beramai-ramai, Klaim Bisa Cegah Virus Corona

Viral video seorang wanita dan anak kecil menghisap rokok herbal beramai-ramai, disebut bisa mencegah virus corona.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Viral Video Wanita dan Anak Kecil Hisap Rokok Herbal Beramai-ramai, Klaim Bisa Cegah Virus Corona
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini viral sebuah video yang menampilkan wanita dan anak kecil ramai-ramai menghisap rokok herbal.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter bernama @weedsciety pada Kamis (26/3/2020) lalu.

Dalam video tersebut, terdapat dua wanita yang terlihat menghisap rokok.

Baca: Viral Video Dokter Menangis Tolak Peluk Anak Takut Tularkan Corona, Sudjiwo Tedjo: Mengandung Bawang

Baca: VIRAL Homestay di Purwokerto Dijadikan Tempat Istirahat untuk Tenaga Medis, Ini Kata sang Pemilik

Mirisnya, satu di antara wanita tengah menggendong bayi yang sedang menangis.

Selain itu, ada pula dua anak kecil berjenis kelamin laki-laki yang mengisap rokok.

Mereka tampak senang dan tidak bermasalah saat asap rokok mengepul dari mulut mereka.

Dalam video juga terdengar suara seorang pria yang diduga merekam aksi tersebut.

Informasi yang disebut sang pria, mereka sengaja menghisap rokok untuk menghindari virus corona.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, rokok yang dihisap adalah rokok herbal sehingga dapat memberikan manfaat.

"Demi menghadang virus corona kami sekeluarga merokok sin," tutur seorang pria yang ada dalam video.

"Insya Allah mudah-mudahan dengan izin Allah virus Covid-19 terhadang dengan Provost 19 (nama merk rokok -red) dengan izin Allah, Amin," katanya.

ILUSTRASI -Tarif cukai hasil tembakau atau cukai rokok akan naik mulai 1 Januari 2020. Rata-rata kenaikan cukai rokok sebesar 21,55 persen.
ILUSTRASI -Tarif cukai hasil tembakau atau cukai rokok akan naik mulai 1 Januari 2020. Rata-rata kenaikan cukai rokok sebesar 21,55 persen. (KOMPAS.com/AMIR SODIKIN)

Baca: Penelitian Ini Ungkap Bagaimana Virus Corona Ganas Menulari di Minggu Pertama Gejala Muncul

Saat dikonfirmasi Tribunnews, sang pengunggah video @weedsciety mengaku tidak mengetahui sumber asli video tersebut.

Ia mendapatkan video dari seorang temannya di WhatsApp, yang berasal dari Instagram.

"Saya dapat dari teman di whatsapp katanya dia dapet dari instagram."

"Jadi tidak tahu sumber aslinya dari mana," jelas @weedsciety kepada Tribunnews, Sabtu (28/3/2020).

Hingga Sabtu (28/3/2020), cuitan tersebut telah mendapatkan 12.2 ribu Retweet dan disukai 20.6 kali oleh warganet di Twitter.

Perokok lebih mudah terkena Covid-19

Sementara itu, bicara mengenai rokok, penelitian mengungkap jika perokok lebih mudah terjangkit virus corona atau Covid-19.

Ilustrasi paru-paru perokok.
Ilustrasi paru-paru perokok. (dherbs.com)

Baca: Tetangganya Meninggal karena Covid-19, Jessica Iskandar Takut : Aku Harus Kuat Demi Anakku

Bahkan perokok adalah risiko tertinggi seseorang bisa terkena corona.

Hal itu dibenarkan oleh dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Reviono, dr., Sp.P(K).

"Sudah jelas perokok adalah risiko tinggi terkena Covid-19," ujar Dr. Revi kepada Tribunnews.com, Jumat (28/3/2020).

Dr. Revi yang juga merupakan Dekan Fakultas Kedokteran UNS mengimbau kepada masyarakat agar menanggulangi hoax.

Terlebih mengenai hoax rokok herbal yang bisa mencegah terkena virus corona.

"Untuk menanggulangi hoax, mohon bantuan dari masyarakat luas," jelasnya.

Hal yang sama juga diungkap Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi, Amin Soebandrio.

Amin juga membenarkan merokok bisa membuat seseorang rentan terkena virus corona.

Covid-19
Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca: Rapid Test Corona di Kota Bogor, Warga Tak Perlu Turun dari Mobil

"Merokok dapat mengubah sel paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi corona melalui peningkatan ACE2 di sel tubuh," ungkap Amin di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020), mengutip dari Kompas.com.

Amin pun mengungkapkan data dari sebuah jurnal berjudul Epidemiological and Clinical Features of The 2019 Novel Coronavirus Outbreak in China.

Dalam jurnal tersebut disebutkan coronavirus lebih parah menimpa laki-laki di China dibandingkan perempuan.

Hal itu disebabkan, laki-laki di China kebanyakan adalah perokok berat.

Studi itu juga menyebutkan 61,5 persen penderita pneumonia berat akibat coronavirus adalah laki-laki.

Sedangkan tingkat kematian 4,45 persen pada pasien laki-laki dan 1,25 persen pada pasien perempuan.

"Melihat temuan di atas, masyarakat perlu mengetahui bagaimana perilaku merokok memiliki resiko lebih tinggi terhadap infeksi dan perparah komplikasi Covid-19," pungkas Amin.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Sania Mashabi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas