Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Dipilih WHO Jadi Negara Uji Coba Obat Covid-19 Terbaru

Malaysia dipilih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu negara uji coba obat Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Malaysia Dipilih WHO Jadi Negara Uji Coba Obat Covid-19 Terbaru
pixabay.com
ILUSTRASI peneliti tengah uji obat yang diyakini bisa sembuhkan Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Malaysia dipilih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai negara yang akan diuji coba untuk obat Covid-19.

Otoritas Dewan Keamanan Nasional (NSC) mengatakan obat tersebut adalah Remdesevir.

Melansir Straits Times, uji coba ini dilakukan untuk mengetes efektifitas obat untuk mengobati pasien Covid-19.

Baca: Status Lockdown di Malaysia Diperpanjang, 1.364 WNI Pulang ke Indonesia Lewat Batam

Baca: Tiga TKI Ilegal dari Malaysia Diamankan Polres Tanjungbalai

NSC mengatakan Malaysia dipilih karena kemampuan Kementerian Kesehatan untuk melakukan penelitian.

Dijen Kesehatan Noor Hisham Abdullah menjelaskan, Kementerian Kesehatan akan merawat pasien corona dan memberinya Remdesevir.

Selanjutnya pasien itu akan terus dipantau perkembangannya, meliputi efektifitas sampai efek sampingnya.

Pada Jumat (27/3/2020) lalu, WHO mengumumkan uji coba global besar yang disebut 'Solidaritas'.

Berita Rekomendasi

Ini dilakukan WHO untuk menemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan Covid-19.

"Ini adalah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, dorongan habis-habisan, terkoordinasi untuk mengumpulkan data ilmiah yang kuat dengan cepat selama pandemi."

"Studi ini, yang dapat mencakup ribuan pasien di puluhan negara, dirancang sesederhana mungkin."

"Sehingga rumah sakit yang kewalahan oleh serangan Covid-19 bisa berpartisipasi," jelas Noor Hisham.

Little India Brickfields, Kuala Lumpur, Malaysia masih ramai pengunjung pada hari ke-4 penerapan lockdown.
Little India Brickfields, Kuala Lumpur, Malaysia masih ramai pengunjung pada hari ke-4 penerapan lockdown. (The Star Online)

Pada akun Facebooknya, Noor Hisham menjelaskan empat bentuk pengobatan Covid-19 yang menjadi fokus WHO.

"Senyawa antivirus eksperimental yang disebut remdesivi, obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine, kombinasi dua obat HIV lopinavir dan ritonavir."

"Dan kombinasi yang sama ditambah interferon-beta, suatu penyampai sistem kekebalan yang bisa membantu melumpuhkan virus," jelas Noor Hisham.

Menurut catatan Worldometers pada Minggu (29/3/2020), Malaysia telah mengantongi kasus Covid-19 sebanyak 2.320.

Sebelumnya ada tambahan kasus sebesar 159.

Sementara itu, angka kematian di negeri jiran ini mencapai 65 dengan pasien sembuh masih satu orang.

Malaysia Lockdown Dua Desa dengan Kasus Corona Terbanyak

Pemerintah Malaysia akan mengisolasi terpisah dan membatasi secara ketat lebih dari 3.500 warga di Kluang, Johor mulai Kamis (26/3/2020).

Ini dilakukan pemerintah menyusul adanya dua desa di sana yang memiliki angka infeksi Covid-19 sangat tinggi.

Dilansir Straits Times, penduduk terdampak itu berasal dari Kampung Dato Ibrahim Majid dan Bandar Baharu Dato Ibrahim Majid.

Kini mereka tidak diizinkan untuk keluar dari wilayah isolasi sampai 9 April mendatang.

Sama halnya dengan pihak luar desa tersebut tidak boleh memasuki area karantina.

Baca: Sempat Ke Malaysia, Seorang Dokter di Padang Kini Jadi Pasien Positif Covid-19

Baca: Baru Tiba dari Malaysia, YHT Ditolak Pemilik Kos, Khawatir Bawa Virus Corona

Menurut Menteri Pertahanan, Ismail Sabri Yaakob, total 61 dari 83 kasus Covid-19 di kabupaten Kluang berasal dari dua desa ini.

Sehingga mau tidak mau pemerintah harus melakukan lockdown pada dua desa ini.

Kontrol aktivitas ditingkatkan dengan menutup semua pertokoan di daerah tersebut.

Sehingga kini aktivitas penduduk setempat hanya terbatas pada lingkup rumah saja.

Departemen Kesejahteraan Negara akan menyediakan makanan bagi penduduk selama dua pekan atau 14 hari.

Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia.
Seorang penarik becak di Penang tampak kelaparan dan makan di tempat terbuka, saat social distancing dan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) diberlakukan di Malaysia. (THE STAR)

Penguncian atau pembatasan aktivitas ini lebih ketat daripada lockdown nasional Malaysia.

Dimana penguncian nasional ini masih memberi kebebasan masyarakat untuk keluar rumah dengan kepentingan tertentu.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Malaysia pada Rabu (25/3/2020) lalu memperpanjang masa lockdown sampai 14 April.

"Perintah peningkatan kontrol gerakan akan berlaku untuk 3.570 penduduk lokal dari 650 keluarga," kata Datuk Seri Ismail Sabri pada Kamis malam waktu Malaysia.

"Langkah ini akan memungkinkan kegiatan pelacakan dari rumah ke rumah dilakukan selama 14 hari," tambahnya.

Tentara dan polisi dikerahkan untuk mengamankan lokasi isolasi ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas