Pendaftar Relawan COVID-19 Mencapai 5.816 Orang, 1.808 Berasal dari Tenaga Medis
Ketua Umum Masyarakat PBI menyampaikan, jumlah pendaftar relawan percepatan penanganan COVID-19 mencapai 5.816 orang.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
Administrasi RS : 32
Apoteker : 56
Dokter spesialis : 4
Dokter umum: 93
Kesehatan masyarakat : 113
Perawat : 776
Psikolog : 12
Teknisi laboratorium : 201
Ahli gizi : 115
Bidan : 324
Dapur umum : 274
Logistik/pergudangan: 1.024
Radiografe: 4
Sopir/tim ambulans: 549
Teknisi mesin dan kelistrikan: 68
Tenaga administrasi umum: 983
Tenaga kebersihan umum: 201
Tenaga kesehatan lingkungan: 207
Tenaga sanitarian: 133
Tenaga teknis kefarmasian: 62
Tidak diketahui: 585
Indonesia Masih Butuhkan 1.500 Dokter dan 2.500 Perawat
Sebelumnya, koordinator Relawan Gugus Tugas Covid-19,, Andre Rahadian menyampaikan Indonesia masih membutuhkan 1.500 dokter untuk menangani sebaran virus corona (Covid-19).
Tak hanya itu, Indonesia juga masih memerlukan 2.500 perawat dan tenaga pendukung lainnya.
Gugus Tugas Covid-19 pun memanggil para relawan di Indonesia untuk bersedia menjadi bagian dari pejuang kemanusiaan.
Baca: Kenali Gejala dan Ciri-ciri Virus Corona, Berikut Perbedaannya dengan Influenza dan Flu
"Saat ini Indonesia membutuhkan 1.500 dokter, terutama dokter spesialis paru, dokter spesialis anestesi, dan juga dokter umum, pranata lab, sekitar 2.500 perawat, dan juga bagian administrasi rumah sakit, sampai ke sopir ambulans," tutur Andre dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB, Kamis (26/3/2020).
"Ini semua kita terima dan kita panggil sebagai relawan untuk persiapan kita menghadapi pandemi ini," sambungnya.
Menurut Andre, saat ini Gugus Tugas Covid-19 telah membuka pendaftaran bagi para relawan di laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Gugus Tugas bekerjasama bersama berbagai asosiasi, LSM, perguruan tinggi, bersama-sama mengajak semua elemen untuk bergabung menjadi relawan, dimana para dokter, perawat, dan administrasi rumah sakit berada di gugus depan menangani pasien, menangani rumah sakit," terangnya.
Adapun, Andre menyebutkan, para mahasiwa juga turut dilibatkan untuk menangani pandemi ini.
"Sementara teman-teman mahasiswa tingkat akhir akan menjadi lapis kedua bagian dari pencegahan, teman-teman mahasiswa akan membantu konsultasi baik psikologis maupun medis yang akan dilakukan melalui platform online yang akan dilakukan minggu ini," kata Andre.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)