Cerita Orang Tua Murid: Sistem Belajar Di Rumah Banyak Kendala, Tapi Murid Tetap Excited
Aturan tersebut berisi tentang bagaimana memprioritaskan kesehatan para siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan kebijakan bagi anak sekolah untuk melakukan sistem belajar di rumah dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Untuk mendukung kebijakan Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim juga mengeluarkan instruksi lewat surat edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 terkait sistem belajar di tengah penyebaran wabah Covid-19.
Aturan tersebut berisi tentang bagaimana memprioritaskan kesehatan para siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.
Baca: Polres Bandara Soekarno-Hatta Bongkar Penipuan Penjualan Masker Murah
Sistem belajar dengan konsep jarak jauh di SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi secara online saat ini tengah digembor-gemborkan Kemendikbud sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Secara Nasional, sistem belajar dari rumah merupakan hal yang baru baik bagi pemerintah, guru, siswa atau mahasiswa, walaupun sudah ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem ini sebelumnya.
Baca: Wanita Berusia 72 Tahun Meninggal di RS Jogja, Merupakan PDP Virus Corona
Bagi orang tua/wali murid.kebijakan sistem belajar di rumah secara nasional juga merupakan hal yang baru. Tidak jarang mereka menemukan sejumlah kendala untuk membantu anak-anak mereka melaksanakan sistem ini.
“Kalo saya ya memang biasa ngajar. Tapi untuk orang tua yang nggak biasa ngajar mungkin kerepotan,” ujar Rahayu (47) yang merupakan seorang Guru dan orang tua dari murid yang melakukan sistem belajar di rumah.
“Karena biasanya (kegiatan mengajar) diserahkan ke guru, sekarang (orang tua) harus jadi guru di rumah ya pasti banyak kendalanya,” lanjut Rahayu di kediamannya di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Rabu (1/4/2020).
Guru di SDN Pademangan Jakarta itu berujar, berdasarkan pengalamannya sejumlah kendala dari orang tua murid yang anaknya melakukan sistem belajar di rumah di tengah wabah ini adalah pendidikan orang tua yang memang kurang.
Hal tersebut yang membuat para orang tua kesulitan memahami alat penunjang maupun materi, ketika anak membutuhkan bantuan.
“Kedua, kendalanya adalah kesiapan media atau alat penunjang seperti handphone, sebagian ada yang tidak mendukung,” ujarnya.
Baca: Rantai Penularan Corona Harus Diputus, dr Erlina Sebut Masyarakat Adalah Garda Terdepan
“Ada keluarga yang kadang satu handphone dipakai untuk satu rumah. Jadi harus bergantian. Jadi untuk mengirim hasil dari kegiatan itu bisa sampai 24 jam. Tidak seperti di sekolah, ada batas waktu missal sekolahnya sampai jam 12, ya jam 12 sudah harus dikumpulkan,” lanjutnya.
Kuota juga menjadi salah satu kendala. Rahayu berujar sebagian dari muridnya juga ada yang terkadang terlambat mengirimkan tugas mereka.
Orang tua murid/wali murid dan disampaikan murid mereka dikarenakan keterbatasan kuota atau paket data.