Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembangunan RS Darurat di Pulau Galang, Jokowi: Tidak Berharap Dipakai, Tapi Kita Siapkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rumah Sakit Darurat corona di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau siap dioperasikan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Pembangunan RS Darurat di Pulau Galang, Jokowi: Tidak Berharap Dipakai, Tapi Kita Siapkan
Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Pembangunan RS Darurat Pulau Galang, Jokowi Tidak berharap Dipakai, Tapi Kita Siapkan 

TRIBUNNEWS.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau siap dioperasikan.

Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau lokasi rumah sakit darurat tersebut bersama Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.

Rencananya rumah sakit yang tepatnya terletak di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau akan siap digunakan pada hari Senin (6/4/2020), mendatang.

"Maksimal Senin bisa dioperasikan, meskipun ada keterlambatan 3-4 hari, karena ada transportasi bahan bahan material yang terkendala cuaca," ujarnya dikutip dari Breaking News KompasTV, Rabu (1/4/2020).

Jokowi menyebut keberadaan rumah sakit darurat ini dalam upaya pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan, terutama dalam penanganan penyebaran virus corona baru (Covid-19).

Meskipun demikian, Mantan Wali Kota Solo tersebut berharap rumah sakit ini tidak di tempati oleh pasien-pasen Covid-19.

Baca: Dari Masker Hingga APD, Airmas Group Salurkan Bantuan Hingga Rp 1 Miliar untuk Penanganan Covid-19

"Semuanya ini memang kita rencanakan dan siapkan. Kita berharap tidak terjadi, paling tidak kita siap, Wisma Atlet kita siapkan 2.400 bed siap. Tetapi alhamdulillah sampai saat ini baru digunakan 400 bed"

Berita Rekomendasi

"Disini juga sama, 260 bed dan untuk isolasi 20 yang ICU dan 30 non ICU. Kita harapkan ini tidak dipakai, tapi kita siapkan" tegasnya.

Jokowi menambahkan saat penyebaran Covid-19 telah dihentikan, rencananya rumah sakit ini akan digunakan untuk tempat penelitian.

"Kalau semua sudah selesai baru kita alihkan, untuk penyakit menular lainnya dan research," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan perihal kepulangan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri.

" Kita harus tahu tiap hari mobilitas tenaga kerja dari Malaysia yang pulang mudik"

"Ini harus kontrol diawasi dan harus dicek, biar betul-betul dalam keadaan bersih. Dan tidak membawa virus corona masuk ke desa," tutupnya,

Baca: Jika Pandemi Corona Berakhir, RS di Pulau Galang Akan Digunakan untuk Penelitian

Jutaan WNI Pulang ke Indonesia 

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas
Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hasil dari rapat terbatas.

Utamanya dalam hal penanganan arus masuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan pembatasan perlintasan Warga Negara Asing (WNA)

Pertama, Presiden menjelaskan saat ini ada sejumlah negara bernasib sama dengan Indonesia.

Mereka tengah berjuang menghadapi permasalahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kita ketahui, lebih 202 negara dan teritori di seluruh dunia menghadapi tantangan Covid-19 seperti kita Indonesia."

"Satu minggu terakhir, kita ketahui, episentrum Covid-19 sudah beralih. Dari sebelumnya di Tiongkok, saat ini berada di Amerika Serikat dan Eropa," ujar pria yang akrab disapa Jokowi ini, Selasa (31/3/2020).

Mantan Wali Kota Solo ini juga menjelaskan, ada sejumlah negara yang mampu menekan penyebaran virus ini kemudian mendapat masalah baru.

"Di beberapa negara yang telah mampu mendatarkan kurva penyebaran Covid-19 menghadapi tantangan baru dengan yang dinamakan gelombang baru CCovid-19, seperti yang di alami RRC, Korea Selatan dan Singapura," jelasnya.

"Saat ini banyak menghadapi, kasus-kasus (Covid-19) yang dibawa luar negeri," imbuh Jokowi.

Baca: ‎10 Orang Positif Corona di Papua, Brimob Semprot Disinfektan ke Perkampungan Asmat

Oleh sebab itu, ia menilai Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah prioritas untuk mengatur mobilitas orang antar negara.

"Sebab itu, prioritas kita saat ini tidak hanya mengatur arus mobilitas orang antar wilayah dalam negeri seperti arus mudik yang sudah kita bicarakan"

"Tapi juga harus bisa mengendalikan antar negara yang berisiko membawa imported cases," ucap Jokowi.

Jokowi melanjutkan sejumlah hal akan mendapatkan perhatian oleh Pemerintah Indonesia, seperti kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) ke tanah air.

"Pertama arus kembalinya WNI dari beberapa negara terutama dari Malaysia betul-betul perlu kita cermati."

"Bisa ratusan ribu atau bisa jutaan WNI yang akan pulang," bebernya.

Berdasarkan laporan yang Jokowi terima, beberapa hari yang lalu ada kurang lebih 3.000 pekerja imigran yang kembali dari Negeri Jiran.

Jokowi menambahkan selain pekerja imigran dari luar negeri, pihaknya juga akan memperhatikan WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) dan bertugas di luar Indonesia.

"Selain pekerjaan migran di Malaysia kita juga harus mengantisipasi kepulangan para kru kapal. Pekerjaan ABK di kapal, diperkirakan ada 10 ribu hingga 11 ribu ABK."

"Perlu disiapkan dan direncanakan tahapan-tahapan untuk men-screening mereka," pungkas Jokowi.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas