Ridwan Kamil Sebut Angka Positif Virus Corona Akan Berkali-kali Lipat
Hasil rapid test yang dilakukan pihak pemprov Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir, dikatakan Emil, menjadi salah satu buktinya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
![Ridwan Kamil Sebut Angka Positif Virus Corona Akan Berkali-kali Lipat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rapid-test-bogor-jawa-barat-3.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini angka pasien positif virus corona akan berkali-kali lipat dari yang terdata selama ini.
"Saya meyakini, kasus kita berlipat-lipat. Tapi karena kecepatan mengetes tidak sebanyak yang kita harapkan, maka data-data itu datang seolah-seolah sendiri. Saya yakini berlipat-lipat," kata kata Emil saat teleconference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jumat (3/4/2020)
Hasil rapid test yang dilakukan pihak pemprov Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir, dikatakan Emil, menjadi salah satu buktinya.
"Kami sudah bagikan hampir 50 ribu untuk kota dan kabupaten. Yang baru dilaporkan hampir 15 ribu. Nah dari 15 ribu yang dilaporkan kembali ke kami, berita buruknya terdapat 677 positif," ujarnya.
Baca: Lapor Wapres Maruf, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Perbanyak Alat dan Tempat Rapid Test Virus Corona
Beberapa tempat atau lokasi yang positif yakni berada di Gereja Bethel Indonesia, Bandung, yang menurut Emil angkanya sudah sekitar 200-an.
"Kami juga menemukan ada 300-an di Sukabumi itu, di sekolah kepolisian. Asalnya tujuh yang positif. Saya kirim 10 ribu alat rapid, terkonfirmasi 310. Jadi hari ini Kota Sukabumi adalah di luar Jakarta, kota yang paling banyak individu terpapar dari rapid tes. Untungnya berkumpul di satu sekolahan," ujarnya," ujarnya.
Baca: Pandangan Fadli Zon Soal Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Karantina Wilayah
Namun untuk memastikan hasil rapid test ini, maka 677 orang itu akan dilakukan tes lanjutan dengan swab.
"Nanti kalau sudah selesai swab, akan kami laporkan. Mungkin nanti akan mengagetkan," ujarnya.
Ridwan menyebut upaya mengetahui penyebaran dan oenularan virus corona terhambat karena pemeriksaan melalui rapid test belum bisa menyeluruh. Untuk itulah, dirinya meminta agar rapid test digalakkan di setiap wilayah.
"Jadi kesimpulannya, semakin kita banyak mengetes, semakin kita tahu virus-virus ini sedang beredar di mana saja," pungkasnya.