Mengapa Orang Muda dan Sehat Bisa Meninggal karena Virus Corona? Begini Kata Ahli
Mengapa orang muda dan sehat bisa meninggal karena virus Corona? Begini kata ahli.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ifa Nabila
"Sangat mungkin bahwa sebagian dari kita dapat memiliki susunan genetik tertentu yang membuat kita lebih mungkin merespons infeksi virus Corona dengan buruk," kata Skinner.
Skinner memberikan contoh kerentanan semacam itu pada virus herpes simpleks.
Pada beberapa orang, suatu mutasi yang mempengaruhi reseptor sel TLR3 dalam sistem saraf pusat membuat mereka tidak mampu menghadapi dampak terburuk virus.
Alhasil, mereka tertular penyakit ensefalitis herpes.
Penderita pun dapat mengalami kejang-kejang, termasuk anak-anak.
"Bisa jadi ada beberapa individu yang memiliki kerentanan serupa dan terjangkit Covid-19. Itu membuat mereka lebih menderita akibat efek samping yang serius," tambah Skinner.
Gagasan sebelumnya, jumlah virus yang menginfeksi, juga memiliki penjelasan.
Orang-orang yang masih berusia muda, tetapi meninggal karena Covid-19, dipengaruhi oleh muatan virus yang tinggi.
"Seseorang dengan muatan virus yang tinggi memiliki lebih banyak partikel virus dibandingkan dengan muatan virus yang rendah," ujar ahli virus, Alison Sinclair, dari Sussex University.
Namun, Sinclair mengaku, dia dan tim belum mengetahui dampak dari tinggi-rendahnya muatan virus pada gejala seseorang yang terinfeksi Covid-19.
Poin dari Sinclair ini didukung oleh Edward Parker dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.
Parker memaparkan, laporan awal dari China tentang Covid-19 memberi kesan bahwa muatan virus yang lebih tinggi ada pada pasien dengan kondisi yang lebih parah.
"Jadi, sangat penting bagi kita untuk membatasi semua kemungkinan terpapar Covid-19. Jika kita merasa tidak sehat, kita perlu menerapkan langkah-langkah isolasi diri yang ketat agar tidak menulari orang lain," jelasnya.
Mata Merah Bisa Jadi Gejala Corona