Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Pasien yang Berhasil Sembuh dari Covid-19, Jangan Galau, Tumbuhkan Harapan dan Keyakinan

Sembuh dari virus corona atau Covid-19 adalah persoalan imunitas. Pikiran menjadi salah satu yang mempengaruhi imunitas, karenanya jangan galau.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pesan Pasien yang Berhasil Sembuh dari Covid-19, Jangan Galau, Tumbuhkan Harapan dan Keyakinan
ANDREAS SOLARO / AFP
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. 

Selain itu, ia bercerita jika dokter akan selalu mengecek perkembangan kondisi pasien

apakah sudah membaik, terutama dalam hal pernafasan.

"Jadi ketika kita masih pasang infus, masa berat-beratnya, dosisnya besar. Begitu cabut
infus, ditanya dokter sambil diperiksa pakai stetoskop," kata dia.

"Dokter tahu lah, kita nggak bisa bohong (soal kondisi kita). Misal kita bilang sudah enak,
tapi kemudian disuruh tarik nafas, ternyata batuk. Jadi dikasih obat lagi. Tapi begitu kita
udah agak lega, dosisnya diturunin terus sama dokter," tandasnya.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Shutterstock)

Berhenti Merokok
Riko langsung memutuskan berhenti menjadi perokok setelah dinyatakan sembuh dari
virus corona atau Covid-19.

Dia sebenarnya perokok aktif. Sebelum dikonfirmasi positif
Covid-19, dia sempat didiagnosis demam berdarah (DB).

Saat itu, karena saking tidak tahannya untuk menghisap nikotin, dia sempat curi-curi
merokok saat dirawat.

Berita Rekomendasi

"Saya di awal sempat batuk kering, agak sakit. Saya berpikir itu karena merokok. Saya
adalah perokok aktif. Waktu dirawat DB curi-curi merokok juga, pas diperbolehkan
pulang juga merokok lagi. Saya pikir karena merokok, walaupun batuknya agak aneh,"
kisahnya.

Setelah dinyatakan sembuh Covid-19, dia berencana akan mengecek kondisi thorax-nya.

Namun itu akan dilakukan setelah isolasi mandiri selama 14 hari setelah pulang dari
RSKD Duren Sawit.

Saat bertanya ke dokter selama diisolasi, paru-paru Riko akan lebih cepat membaik apabila
dirinya berhenti merokok.

"Dokter bilang kalau saya berhenti merokok, paru-parunya akan membaik lebih cepat. Ya
sudah saya berhenti merokok. Istri juga minta berhenti. Saya pikir juga sudah cukup lah.
Belajar hidup sehat aja," kata dia.

Riko sendiri mengungkap meski sudah tidak batuk lagi, dirinya merasa ketika menarik

nafas belum selega sebelum dirinya terinfeksi Covid-19. Kini, ia berusaha berolahraga
ringan dengan berjalan kaki di sekitar rumahnya sambil latihan mengolah nafas.

"Karena memang saya merasakan walaupun batuknya sudah hilang tapi saya nafasnya
merasakan belum sesempurna sebelum sakit lah," jelasnya.
(vincentius/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas