PGI Sarankan Gereja Jadi Lokasi Isolasi Pasien Corona
Pdt Jacky Manuputty mengimbau agar bangunan gereja yang kosong dapat digunakan untuk isolasi pasien virus corona.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyarankan kepada pihak gereja untuk membantu penanggulangan wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Sekretaris Umum PGI, Pdt Jacky Manuputty mengimbau agar bangunan gereja yang kosong dapat digunakan untuk isolasi pasien virus corona.
"Gereja-gereja bisa menyiapkan gedung-gedung gereja yang saat ini kosong dan tidak dipakai, untuk dipakai sebagai tempat isolasi bagi mereka yang terpapar corona. Bilamana hal itu layak dan dibutuhkan," ucap Jacky di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (12/4/2020).
Bahkan, menurut Jacky, gereja-gereja harus selalu siap membantu masyarakat dan pemerintah untuk menghadapi dampak akibat wabah ini.
Baca: Presiden Turki Erdogan Tolak Pengunduran Diri Menterinya yang Mundur karena Kecewa Lockdown
Baca: Cuci Tanganmu! 4 Barang Kotor yang Paling Banyak Disentuh Saat Traveling
Baca: Di Tengah Wabah Virus Corona, 3 Gunung Indonesia Berstatus Siaga, Anak Kratau & 17 Lainnya Waspada
Dirinya mencontohkan gereja harus membantu jika terjadi dampak ekonomi sebagai imbas dari wabah virus corona.
"Gereja-gereja bahkan harus siap dalam upaya penanggulangan dampak ikutan yang disebabkan pandemi corona ini. Misalnya keterpurukan ekonomi dan naiknya angka pengangguran akibat PHK dan sebab lainnya," tutur Jacky.
Menurutnya, umat Kristiani harus memiliki andil besar dalam membantu bangsa menghadapi kesulitan akibat pandemi ini.
Dirinya menyebut umat Kristiani bukan penumpang di negara ini. Jacky meminta para umat Kristiani untuk membantu dalam kondisi ini, tanpa melihat perbedaan suku, agama, dan ras.
"Orang-orang Kristen bukanlah penumpang di bangsa ini. Kita adalah warga bangsa yang sejak awal turut membentuk keutuhan bangsa ini," ucap Jacky.
"Karenanya ketika bangsa ini berada dalam situasi bencana, kita wajib membelanya dalam kerjasama yang utuh dengan warga bangsa lainnya.
Apapun perbedaan latar belakangnya. Corona tidak mengenal aliran agama, ethis, status kesejahteraan ataupun perbedaan politik," tambah Jacky.
Jacky meminta umat Kristiani menggalang solidaritas selama wabah ini. Selain itu, dirinya meminta umat Kristiani untuk mengikuti seruan pemerintah untuk melakukan physical distancing serta menjalankan gaya hidup sehat.
Pdt Jacky Manuputty menyebut perayaan Paskah kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Perayaan paskah itu berbeda pada tahun ini, gedung-gereja yang biasanya disesaki umat untuk merayakan paskah, hari ini terlihat sepi. Pintu-pintu dan gerbangnya ditutup, umat merayakan paskah dalam kebersamaan masing-masing. Untuk menghindari kerumunan di gedung gereja," ucap Jacky.
Menurut Jacky perbedaan tersebut dikarenakan wabah virus corona yang melanda tanah air. Imbasnya gereja-gereja sepi dari umat Nasrani yang merayakan Paskah, demi mencegah penyebaran virus corona. Segala bentuk kerumunan, menurut Jacky perlu dihindari demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.
"Penyebabnya satu, merebaknya wabah corona dan potensi menularnya melalui kontak langsung antar manusia. Berakibat dihindari model-model kerumunan manusia termasuk yang terjadi di gedung gereja," tutur Jacky.
Meski begitu, Jacky menilai makan Paskah tidak akan hilang. Menurutnya Paskah adalah perayaan kebangkitan Kristus dan bermakna berita tentang kehidupan.
Menurutnya, jika merayakan Paskah dalam kerumunan membuat kehidupan umat menjadi terancam, justeru bertentangan dengan makna perayaan ini. "Apakah dengan begitu keceriaan perayaan paskah tidak bermakna bagi kita? Tidak juga. Perayaan paskah adalah perayaan tentang kebangkitan kristus, bila merayakan paskah dalam kerumunan umat kehidupan menjadi terancam. Maka tindakan itu berlawanan dari berita penting paskah itu sendiri. Berita tentang kehidupan" pungkas Jacky.(Tribun Network/fah/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.