Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Menyebut Adanya Gejala Baru Corona, Kulit Merah dan Gata-gatal Bisa Jadi Indikasinya

Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona dapat menyebabkan gejala dermatologis,kulit kemerahan dan gatal-gatal jadi gejala barunya.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ahli Menyebut Adanya Gejala Baru Corona, Kulit Merah dan Gata-gatal Bisa Jadi Indikasinya
www.tinystep.in
Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona dapat menyebabkan gejala dermatologis,kulit kemerahan dan gatal-gatal jadi gejala barunya. 

"Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus secepat mungkin," kata SNDV dalam siaran pers yang dilansir New York Times.

Aneka Gejala Baru Virus Corona

Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN)
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN) (AFP/LUDOVIC MARIN)

Kendati demikian, beberapa gejala baru telah ditemukan selama sebulan terakhir yang mungkin terkait dengan virus corona baru.

Beberapa gejala muncul tanpa disertai gejala pernapasan.

Pada akhir Maret, British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology melaporkan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa hilangnya indera penciuman dan pengecap menjadi gejala Covid-19.

New York Times pun memberitakan, laporan dari berbagai negara telah mengindikasikan bahwa sejumlah besar pasien Covid-19 mengalami anosmia (gangguan pada indera penciuman), kehilangan indera penciuman, dan ageusia (masih bisa merasakan makanan, tapi kepekaannya berkurang).

Baca: WHO: Virus Corona Covid-19 10 Kali Lebih Mematikan Daripada Flu Babi

Baca: Jokowi: Pangkas Belanja yang Bukan Prioritas untuk Tangani Virus Corona

Para profesional medis belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan gangguan pada indera penciuman dan perasa pada pasien Covid-19.

Berita Rekomendasi

Beberapa virus mungkin menghancurkan sel atau reseptor sel di hidung, sementara yang lain menginfeksi otak melalui saraf sensor penciuman.

Kemampuan menginfeksi otak dapat menjelaskan beberapa kasus gangguan pernapasan pada pasien Covid-19.

Bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang sistem saraf pusat.

Times melaporkan, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, termasuk kebingungan, stroke, dan kejang.

Baca: Presiden Jokowi Ikuti KTT Khusus Asean Bahas Pandemi Virus Corona

Baca: UPDATE Corona, 14 April 2020, Siang Pukul 12.00 WIB: Total Kasus di Dunia Hampir 2 Juta

Beberapa pasien juga melaporkan acroparesthesia, kesemutan, atau mati rasa di area tangan dan kaki.

Sementara pasien yang lain mengalami serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.

Menurut Forbes, banyak gejala baru yang mungkin merupakan tanda virus corona.

Namun sayangnya, hal ini belum dapat ditangani lebih jauh karena semua dokter di seluruh dunia sibuk menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gejala Baru Virus Corona, Kulit Merah dan Gatal-gatal

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas