Kemenristek/BRIN Kembangkan Dua Jenis Tes Kit : PCR Diagnostic Test Covid-19 dan Non-PCR Diagnostic
Hadapi Corona, Kemenristek/BRIN melakukan inisiatif pengembangan terhadap dua jenis tes kit.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia, Kemenristek/BRIN melakukan inisiatif pengembangan terhadap dua jenis tes kit.
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan jenis pertama adalah Non-PCR Diagnostic Test Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan nama rapid test di kalangan masyarakat.
"Dengan dipimpin BPPT, jadi dari Non-PCR itu akan ada dua yang dikembangkan yakni Rapid Diagnostic Test Kit dan Rapid Diagnostic Test Microchip," ujar Bambang, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR melalui video teleconference, Selasa (14/4/2020).
Baca: Kepada Luna Maya, Ahok Bercerita Perasaannya Bisa Kembali Diberi Momongan: Dulu Gak Punya Kesempatan
Baca: Penghasilan Merosot karena Tak Bisa Bawa Penumpang, Ojek Online Justru Dapat Bonus dari Pertamina
Dia menjelaskan Rapid Diagnostic Test Kit berbasis IgG dan IgM, dimana rapid test ini memiliki sensitivitas 75 persen dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu yang relatif pendek yaitu 5 hingga 15 menit. Alat ini ditargetkan dalam 6 minggu ke depan sudah bisa diproduksi sebanyak 100 ribu buah.
Baca: Persib Bandung Dukung Kebijakan PSSI Terkait Kompetisi Pengganti Liga 1 2020
"Namun memang ada resiko yang namanya false negatif artinya ketika diperiksa negatif, mungkin antibodi belum terbentuk tapi yang bersangkutan sudah terinfeksi, sehingga harus dilakukan tes lebih lanjut apakah yang bersangkutan tetap negatif atau positif," jelas Bambang.
Sementara Rapid Diagnostic Test Microchip memiliki basis antigen, dimana bisa mendeteksi dari mulai hari kedua infeksi Covid-19.
"Microchip nya sudah jadi, tapi masih perlu waktu 4 bulan untuk produksi, karena itu kami fokus dulu pada rapid diagnostic test kit," imbuhnya.
Kemudian, untuk jenis kedua yaitu PCR Diagnostic Test Covid-19. Bambang mengatakan pengembangan terhadap jenis ini diperuntukkan untuk mendeteksi Covid-19 yang disesuaikan dengan transmisi lokal Indonesia.
"Untuk PCR Diagnostic Test Covid-19 telah dilakukan uji akurasi dan validasi protipe strain Asia dan akan disesuaikan dengan transmisi lokal Indonesia," pungkasnya.