Kabar Baik, Satu Pasien Positif Covid-19 dan 2 PDP di RSPI Sulianti Saroso Dinyatakan Sembuh
3 pasien yang sebelumnyan menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan sembuh, Kamis (16/4/2020).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar baik datang dari RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
3 pasien yang sebelumnyan menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan sembuh, Kamis (16/4/2020).
Jumlah itu meningkat dua orang dibanding hari sebelumnya.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, tiga orang yang dinyatakan sembuh itu merupakan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan pasien positif Virus Corona.
Baca: Penjelasan Dokter Spesialis soal Merokok Disebut Tingkatkan Risiko Kematian pada Pasien Virus Corona
"Dari kemarin hingga hari ini pasien yang dinyatakan sembuh itu dua PDP dan satu confirmed. Total ada tiga orang yang sembuh," kata Syahril dalam keterangan tertulis, Kamis (16/4/2020).
Sementara, tidak ada pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso yang meninggal dunia.
Namun, RSPI Sulianti Saroso kembali kedatangan pasien baru untuk dirawat di ruang isolasi.
"Setelah tiga pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah, ada tiga pasien baru diisolasi di RSPI Sulianti Saroso," katanya.
Baca: 2 Wanita Asal Medan Selundupkan 2 Kilogram Sabu Dalam Kemasan Bedak, Ditangkap Saat Berada di Hotel
Saat ini RSPI Sulianti Saroso merawat sebanyak 25 orang.
Jumlah itu terdiri dari 11 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 14 orang berstatus positif Virus Corona.
"Tiga di antaranya harus dirawat ke ICU karena kondisinya buruk. Tiga pasien itu yakni satu PDP dan dua confirmed," ucap Syahril.
Baca: UPDATE Corona Jawa Tengah, 16 April 2020: Ada 760 PDP, 38 Pasien Dinyatakan Sembuh
Ada pun hingga saat ini, rumah sakit yang khusus menangani Covid-19 itu sudah merawat 132 pasien, di mana 73 orang di antaranya dinyatakan positif Virus Corona dan 59 orang berstatus PDP.
"Jumlah total pasien yang dinyatakan sembuh ada 83 orang dengan rincian 44 orang PDP dan 39 confirmed," katanya.
Angka kasus corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan informasi terkini tekait kasus virus corona di Indonesia, Kamis (16/4/2020).
Menurut Achmad Yurianto hingga Kamis siang pihaknya mencatat ada 380 penambahan kasus baru positif virus corona.
Dengan penambahan tersebut kini total kasus positif corona di Indonesia sebanyak 5.516 kasus.
"Penambahan kasus positif sebanyak 380 orang, sehingga total menjadi 5 .516 kasus," kata Achmad Yurianto dalam siaran langsung via Youtube di Graha BNPB, Jakarta Timur.
Baca: Pemerintah: Isolasi Harus Lebih Diperketat untuk Cegah Corona
Achmad Yurianto pun mengatakan hari ini ada penambahan 102 orang pasien sembuh.
Sehingga, total untuk pasien sembuh saat ini berjumlah 548 orang.
"Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh di DKI sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 pasien, dan di provinsi lainnya sehingga jumlah totalnya adalah 548 pasien," katanya.
Baca: Punya 6.500 Pegawai, Ruben Onsu Stres Hadapi Imbas Virus Corona : Lebih Seram dari Cerita Ilmu Hitam
Untuk kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 27 orang.
Sehingga, total kasus meninggal saat ini berjumlah 496 orang.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.
Penulis: Junianto Hamonangan
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dua PDP dan Satu Orang Positif Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso Sembuh, Tiga Pasien Baru Datang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.