Pemerintah Dukung 'Pustaka Bergerak' Daring Cegah Pandemi Corona
Sinergi program '10 Rumah Aman' dan 'Pustaka Bergerak' menghasilkan energi besar untuk redam pandemi Covid-19.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko setuju adanya gerakan masyarakat untuk melakukan antisipasi dan edukasi terkait pandemi Covid-19.
Menurut Moeldoko hal tersebut diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan langsung mengenai Covid-19 dan antisipasinya secara akurat.
“Program-program yang dimiliki '10 Rumah Aman' sangat strategis. Lalu, 'Pustaka Bergerak' punya link kuat dan langsung menyentuh masyarakat. Mereka juga mengakses daerah-daerah dengan transportasi terbatas. Dengan sinergi luar biasa ini, sebaran Covid-19 akan terhapus. Masyarakat juga mendapatkan edukasi yang memadai dan akurat,” kata Moeldoko dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Jumat (17/4/2020).
Baca: Kemenkes: Pemakaian APD Coverall Disesuaikan dengan Risiko Penularan
Sinergi program '10 Rumah Aman' dan 'Pustaka Bergerak' menghasilkan energi besar untuk redam pandemi Covid-19.
Keduanya memiliki banyak kelebihan.
'Pustaka Bergerak' memiliki jaringan besar 34 provinsi di Indonesia.
Sementara program '10 Rumah Aman' yang diinisiasi Kantor Staf Presiden (KSP) juga sudah dilakukan uji coba pada beberapa rukun tetangga di Jakarta, Depok dan Tangerang Selatan.
“Kolaborasi dengan '10 Rumah Aman' ini sangat menarik. Program tersebut sangat simpel dan mudah dikerjakan oleh siapapun. Program '10 Rumah Aman' dimulai dari lingkungan kecil keluarga, tapi bisa memberikan impact positif luas. Asalkan semua orang mengerjakannya, dijamin covid-19 pasti akan ditanggulangi secara cepat dan tuntas,” ujar Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka.
Baca: Muncul Usulan agar Layanan KRL Disetop Selama PSBB, Apa Tanggapan Kemenhub?
'Pustaka Bergerak' saat ini memiliki 3.000 anggota dengan sebaran merata di 34 provinsi.
Komposisi terbesar ada di Jawa serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Saat ini angka pertumbuhan 'Pustaka Bergerak' dimiliki Nusa Tenggara Timur dan Papua. Untuk bentuk jejaringnya seperti, 'Perahu Pustaka' , 'Kuda Pustaka' , 'Gerobak Pustaka', 'Kereta Pustaka' 'Noken Pustaka' dan lainnya.
Untuk memberi gema program lebih kuat, 'Pustaka Bergerak' memanfaatkan fungsi media sosial.
Semua program '10 Rumah Aman' terkait pandemi Covid-19 dan lainnya disounding melalui Facebook, Twitter, dan Instagram.
Fungsi WhatsApp Group (WAG) juga dimanfaatkan optimal untuk mengedukasi warga.
“Kami memanfaatkan jaringan yang sudah ada. Data kami juga sangat lengkap. Kerjasama kami makin riil dengan paket bantuan warga dari '10 Rumah Aman' . Kami memakai paket ini untuk mengedukasi warga. Tujuannya, agar warga lainnya mau melakukan apa yang diminta pemerintah melalui '10 Rumah Aman' . Kini upaya meredam Covid-19 lebih bagus dengan zonasi luas,” kata Nirwan.
Menjadi ujung tombak 'Program 10 Rumah Aman' , 'Pustaka Bergerak' memiliki profil luar biasa.
'Pustaka Bergerak' sejatinya program pemberdayaan masyarakat. Adapun medianya melalui literasi. Mereka ini membangun kemandirian masyarakat melalui penyebaran buku tidak berbayar.
"Fokus utamanya yaitu, daerah dengan akses transportasi terbatas dan tidak dilengkapi perpustakaan umum," ujar Nirwan. (Willy Widianto)