Tenaga Medis di Wisma Atlet Tak Bisa Pulang karena Tangani Covid-19, Lepas Rindu Lewat Video Call
Tidak dapat pulang karena menangani Covid-19, Ketua Tim Keperawatan Kapt. Fitdy memastikan tenaga medis akan tetap melaksanakan tugas dengan baik.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
"Kami di sela-sela kesibukan kami, di sela-sela jadwal shift atau jaga kami, para tenaga medis atau dalam konteks figur sebagai garda terdepan saat ini sangat memanfaatkan waktu untuk bisa terus berkomunikasi dengan keluarga melalui video call, kirim foto, atau sekadar voice call dengan keluarga," tambahnya.
Perkembangan Covid-19 di Indonesia
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, pasien positif Covid-19 meningkat 396 orang per 25 April 2020 pukul 12.00 WIB.
Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 8.607 pasien.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Sabtu (25/4/2020) sore.
Baca: Mudik Dilarang, 1.181 Kendaraan yang Hendak Tinggalkan Jakarta Diminta Putar Balik Sejak Pagi Tadi
Baca: Pesan Ramadan Jokowi: Momen Memutus Mata Rantai Penularan Covid-19, Resapi Makna Sejati Ibadah Puasa
Sementara itu, Yuri menambahkan, terdapat 31 pasien positif corona yang meninggal dunia.
Total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 720 pasien.
Kabar baiknya, terdapat 40 pasien yang dinyatakan sembuh.
Kini, total pasien sembuh bertambah menjadi 1.042 orang.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Achmad Yurianto menegaskan pemerintah selalu mengedepankan keterbukaan atau transparansi data terkait pasien corona.
Achmad Yurianto mengatakan tidak ada untungnya jika pemerintah memanipulasi data corona.
"Pemerintah tidak dapatkan keuntungan apapun memanipulasi data, pemerintah tidak berkepentingan apapun dengan manipulasi data, justru akan merugikan, kacaukan kerja keras," ujar Yuri di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (23/4/2020).
Menurut Yuri, data yang dipaparkan pemerintah adalah data yang didapatkan secara berjenjang mulai dari daerah hingga pusat.
Baca: Keberadaan Terawan di Tengah Wabah Corona Jadi Pertanyaan Publik, Jokowi Ungkap Kesibukan Menkes
Ia mengatakan data tersebut didapatkan dari dinas kesehatan kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi.
"Data dibangun berjenjang dan terstruktur sejak tingkat desa, rumah sakit, dinas kesehatan kabupaten atau kota yang merupakan bagian dari gugus tugas. Yang kemudian akumulasi dinas kesehatan provinsi yang bagian gugus tugas, akhirnya ditingkat Kementerian Kesehatan bagian gugus tugas tingkat nasional," jelas Achmad Yurianto.
Baca: Bea Cukai Sidoarjo Gagalkan Pengiriman Jutaan Batang Rokok Ilegal ke Sumatera
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.