Penimbun Masker Disebut Rugi Miliaran, Ekonom: Anjuran Pakai Masker Kain Pengaruhi Penurunan Harga
Ekonom dari UNS, Lukman Hakim menyebut anjuran gunakan masker kain mempengaruhi turunnya harga masker bedah di tengah masyarakat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
"Anjuran saya dalam kondisi apapun masyarakat tidak usah panik."
"Kalau panik yang untung penimbun, jadi tenang saja, nanti pemerintah punya solusi," kata Lukman.
Terkait para pelaku spekulan yang merugi hingga miliaran, Lukman mengatakan itu sudah menjadi risikonya.
"Risiko spekulan begitu, untung-untung banyak, rugi juga rugi banyak."
"Apalagi spekulan adalah bisnis ilegal yang memanfaatkan situasi kepanikan masyarakat," ujarnya.
Viral harga masker kembali normal
Sebelumnya diberitakan, sebuah cuitan mengenai harga masker bedah yang kembali normal menjadi viral di jagat maya.
Tak dipungkiri kehadiran masker bedah, bisa dikatakan satu di antara senjata untuk memerangi wabah corona.
Di awal merebaknya wabah Covid-19, harga masker bedah sempat melambung tinggi dan menjadi langka.
Kelangkaan itulah yang mendasari beberapa oknum menimbun masker untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Namun dalam cuitan yang dituliskan akun dokter bernama Ferdiriva Hamzah, stok dan harga masker sudah mulai kembali normal.
"Udah banyak masker sekarang dan gak mahal lagi.
Ini cuma 9000-an isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu," tulis @ferdiriva dalam akunnya pada Minggu (26/4/2020) lalu.
Sebelumnya, masker per kotak dengan isi 50 buah yang biasanya dihargai Rp 20-30 ribu, sempat melonjak hingga Rp 400 ribuan.