Putra Jurnalis TV Meninggal Dunia Terindikasi Covid-19, Mengeluh Tangan Kesemutan Lalu Mati Rasa
Putra jurnalis televisi meninggal dunia setelah dirawat di ruang isolasi 4 hari karena terindikasi Covid-19.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
Sang ayah menceritakan, kondisi Fabyan mulai melemah sejak ia mengeluh merasakan kesemutan di tangan kanannya lalu kebas dan mati rasa.
Menurutnya, semua berlangsung dalam waktu singkat hingga akhirnya Fabyan meninggal dunia.
"Jarak sekitar satu bulan sejak mengeluh kesemutan sampai meninggal," kata sang ayah.
Ia menceritakan, sebelumnya putranya tampak baik-baik saja.
Ayah Fabyan tersebut mengaku, sebelumnya, ia dan keluarganya sempat menikmati masa-masa isolasi mandiri di rumah.
Sebelum Fabyan sakit, dirinya menjalani work from home dan dua putranya juga belajar dari rumah.
Merekapun selalu bergantian menjadi imam untuk salat berjamaah bersama keluarga di rumah.
Selama masa pandemi Covid-19, ia mengungkapkan, ia dan keluarganya mengikuti anjuran pemerintah.
"Kami sekeluarga juga sudah ikuti anjuran pemerintah," kata dia.
"Sejak awal Maret, saya sudah WFH, Fabyan dan adiknya sudah belajar di rumah karena sekolah sudah meniadakan belajar mengajar fisik lagi."
"Ke mana-mana pakai masker, selalu cuci tangan, kami juga sudah tidak salat berjamaah di masjid lagi karena ditutup," sambungnya.
Kronologi Lengkap
Sang ayah mengatakan, putranya tersebut tak memiliki riwayat penyakit apapun.
Fabyan sempat menderita asma di masa kecilnya, namun penyakitnya tersebut sudah tidak pernah kambuh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.