Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Kesehatan Ungkap Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Pandemi Bisa Bertahan 2 Tahun

Ahli kesehatan WHO peringatkan vaksin atau obat corona mungkin tak pernah ada. Ahli kesehatan lain sebut wabah corona bisa bertahan hingga 2 tahun.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ahli Kesehatan Ungkap Vaksin Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ada, Pandemi Bisa Bertahan 2 Tahun
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ahli kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa vaksin untuk virus corona kemungkinan tak akan pernah ada.

Perwakilan WHO itu adalah profesor kesehatan dunia di Imperial College London, dr. David Nabarro.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Nabarro berkata bahwa masyarakat nantinya harus tetap bisa menjalani kehidupan seperti biasanya namun tetap waspada akan ancaman corona.

Nabarro dalam wawancara pada Minggu (3/5/2020) menegaskan bahwa ada jenis virus yang tidak memiliki vaksin.

Sementara itu berbagai pihak kini masih menguji coba vaksin corona.

Beberapa kalangan medis juga optimis bahwa vaksin akan segera tercipta, padahal corona bermutasi dengan begitu cepat sehingga sifatnya sulit diprediksi.

Baca: Para Pemimpin Eropa Bersatu Kumpulkan Dana untuk Penemuan Vaksin Covid-19

Baca: Trump Sangat Yakin Amerika Akan Punya Vaksin Covid-19 Akhir Tahun Ini

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

"Ada beberapa virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya," ungkap Nabarro.

Berita Rekomendasi

Nabarro berharap masyarakat tidak terlalu berharap akan adanya vaksin untuk corona.

"Kita tidak bisa membuat kemungkinan yang mutlak bahwa kelak akan ada vaksin atau tidak akan ada vaksin," terangnya.

Pihak pusat penelitian penyakit menular di Universitas Minnesota baru-baru ini berpendapat bahwa pandemi Covid-19 akan bertahan hingga 2 tahun ke depan.

Bahkan bisa jadi corona menjadi wabah berkala di seluruh dunia.

Menurutnya, penyelesaian wabah corona ini sulit dilakukan lantaran adanya orang-orang positif namun tanpa gejala.

Baca: Obat Herbavid-19 Miliki Izin BPOM, Andre Rosiade Klaim Bisa Sembuhkan Corona, Begini Faktanya

Baca: Kabar Gembira, Perusahaan Farmasi China Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19

Saat ini yang terpenting adalah masyarakat harus patuh pada anjuran pemerintah untuk social distancing.

Masyarakat diminta untuk tidak terlalu berharap akan adanya vaksin atau obat untuk pasien corona.

Pendapat ini juga didukung oleh dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi.

Fauci mengklaim bahwa dunia tak akan bisa kembali seperti sebelum corona menyerang.

"Kelak jika kondisi dunia mulai pulih, kita akan kembali ke titik di mana kita bisa kembali bermasyarakat," kata Fauci.

"Jika Anda ingin kembali ke masa seperti sebelum corona menyerang, masa itu tak akan pernah terjadi lantaran ancaman ini akan terus ada," tegasnya.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas