AS Klaim Punya Bukti Kuat Laboratorium di China Asal Muasal Covid-19
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bukti muncul bahwa virus corona berasal dari laboratorium di China.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bukti muncul bahwa virus corona berasal dari laboratorium di China.
Hal itu semakin memicu ketegangan antara AS dan Beijing terkait penanganan wabah Covid-19.
Dikutip dari CNA, komentar Pompeo muncul ketika Eropa dan beberapa bagian Amerika Serikat bersiap melakukan kelonggaran penguncian wilayah saat wabah corona semakin surut.
Negara-negara tersebut tengah berupaya memulai kembali perekonomian yang lesu belakangan.
Baca: Lockdown India Diperpanjang Sampai 17 Mei 2020, Pemerintah Umumkan Aturan Baru
Lebih dari 245.000 orang telah terbunuh dan 3,5 juta terinfeksi di seluruh dunia oleh virus, yang telah membuat setengah dari umat manusia menjalani semacam penguncian.
Presiden AS Donald Trump, yang sempat menjadi sorotan karena pernyataannya menyebut China sumber pertama di Wuhan bahkan mengklaim memiliki bukti virus berawal dari sebuah laboratorium di China.
Para ilmuwan percaya virus itu melonjak dari hewan ke manusia, setelah muncul di China, kemungkinan dari pasar di Wuhan yang menjual hewan eksotis untuk daging.
China membantah klaim tersebut dan bahkan Direktur Kantor Intelijen Nasional AS mengatakan para analis masih memeriksa asal mula wabah tersebut.
Pompeo, seorang mantan kepala CIA, mengatakan kepada ABC Television bahwa dia setuju dengan pernyataan dari komunitas intelijen AS tentang konsensus ilmiah luas bahwa virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.
Tapi Pompeo melangkah lebih jauh dari Trump, dengan mengutip bukti signifikan dan besar bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan.
"Saya pikir seluruh dunia dapat melihat sekarang, ingat, China memiliki sejarah menginfeksi dunia dan menjalankan laboratorium di bawah standar," jelasnya.
Pompeo mengatakan upaya awal Tiongkok untuk mengecilkan coronavirus sama dengan upaya disinformasi Komunis klasik.
Baca: Demi Bisa Berenang Saat Lockdown, Pria di Singapura Rela Rogoh Kocek Sebesar Rp 106 Juta
"Itu menciptakan risiko yang sangat besar," paparnya.
"Presiden Trump sangat jelas: Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka (China)," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.