Pasutri di Medan Meninggal Karena Covid-19, Tenang Malem dan Istri Memburuk Sepulang Dari Malaysia
Anna Bukit meninggal sekitar pukul 16.45 WIB di Rumah Sakit Martha Friska Medan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pasangan suami istri di Medan yang meninggal akibat tertular virus corona dalam selang 11 hari disebutkan sempat bepergian ke Malaysia.
Anna Mari Ulina Bukit, istri pendiri Yayasan Politeknik MBP Medan, Tenang Malem Tarigan, meninggal berstatus positif Covid-19, Senin (4/5/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, dr Aris Yudhariansyah membenarkan kabar tersebut.
Anna Bukit meninggal sekitar pukul 16.45 WIB di Rumah Sakit Martha Friska Medan.
"Benar pasien istri Tenang Malem, bernama Anna Mari Bukit meninggal jam 4.15 WIB sore tadi di RS Martha Friska Medan," tuturnya.
Aris menjelaskan, kondisi Anna semakin berat sepulang dari Malaysia.
Terlebih setelah sang suami, Tenang Malem Tarigan meninggal pada 23 April 2020 lalu.
"Kondisinya memang semakin berat, sejak dirawat bersama suaminya," tambahya.
Lebih lanjut, Aris menambahkan bahwa almarhum dalam proses penguburan di TPU khusus Pemakaman Covid-19 di TPU Simalingkar B Medan Tuntungan.
"Lagi proses pengebumian di TPU Simalingkar," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua II Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, menuturkan bahwa Tenang Malem Tarigan meninggal berstatus positif Covid19 test PCR dirawat di RS Martha Friska Medan.
"Pasien Tenang Malem Tarigan meninggal statusnya positif test PCR. Dia meninggal di RS Martha Friska, jamnya enggak disebutin.
Istrinya juga positif. Mereka dirawat di RS Martha Friska. Enggak tahu persisnya kapan mulai dirawat, tapi mereka pulang dari Malaysia," bebernya. (Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Istri Pendiri Politeknik MBP, Anna Mari Bukit Meninggal, Kondisi Memburuk Sepulang dari Malaysia