3 Poin Penting yang Disampaikan Jokowi dalam Ratas, Tes PRC hingga Pengembangan Vaksin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas (ratas) melalui video conference mengenai Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Pulangnya Pekerja Imigran
Selain membahas alat penguji Covid-19, Jokowi juga mewanti-wati perihal kepulangan pekerja imigran asal Indonesia yang dalam waktu dekat akan kembali ke Tanah Air.
Berdasarkan data disebutkan dalam bulan Mei hingga Juni akan ada 34 ribu pekerja imigran Indonesia yang masa kontraknya berakhir.
Kemudian Jokowi merincikan angka di atas.
"Mereka berasal dari jatim ini 8.900 kurang lebih, dari Jateng 7.400, dari Jabar 5.800, dari NTB 4.200 dari Sumut, 2.800 dari Lampung 1.800, dan 500 orang dari Bali," urainya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta gelombang kepulangan imigran ini betul-betul diantisipasi, dari awal memasuki pintu kedatangan hingga pergerakan ke daerahnya masing-masing.
"Saya melihat jalur udara ada 2 pintu masuk di Soekarno Hatta dan di Badara Ngurah Rai, kemudian jalur ABK kapal pesiar juga di Benoa Bali dan Tanjung Priok dan pekerja migran dari Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai."
"Sekali lagi, saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki."
"Dan juga di pastikan kesiapan tempat karantina, rumah sakit rujukan untuk para pekerja migran tersebut," kata Jokowi mengingatkan.
Baca: Jokowi Tak Puas dengan Pengujian Spesimen PCR 5.000 per Hari: Masih Jauh dari Target Saya
Inovasi yang sedang dikembangkan
Poin ketiga hal di sampaikan Jokowi berkaitan dengan inovasi yang dilakukan oleh Kemenristek dan BRIN.
Jokowi meminta inovasi seperti PCR test kit, PCR diagnostic test dan ventilator dapat diproduksi secara massal.
"Sehingga kita tidak bergantung dengan produk impor dari negara lain."
"Kita harapkan akhir Mei atau awal Juni bisa kita produksi," bebernya.
Jokowi juga menyinggung soal adanya kemajuan dalam pengujian plasma yang dalam waktu dekat akan dilakukan uji klinisnya di sejumlah rumah sakit.
Ia menyebut pengujian plasma penting untuk memperbaiki jaringan paru yang telah rusak.
"Kemajuan yang signifikan juga terjadi, pada penelitian pengembangan vaksin yang sesuai dengan negara kita," tandasnya.