Capai Puncak Akhir April, Peneliti UKSW Salatiga Prediksi Agustus 2020 Indonesia Bebas Covid-19
Dengan hasil prediksi ini, tim peneliti UKSW menilai pemerintah cukup sukses dalam menanggulangi pandemi ini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng M Nafiul Haris
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Tim Peneliti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga memprediksi Indonesia telah mencapai titik puncak jumlah pasien positif Covid-19 akhir April lalu.
Sehingga diprediksi Agustus 2020 mendatang Indonesia akan kembali normal.
Ketua Tim Peneliti Dr. Suryasatriya Trihandaru mengatakan hasil perhitungan menggunakan data 7 Mei jumlah pasien positif Covid-19 secara nasional akan mencapai 20 ribu kasus, dengan angka kematian 1.600.
"Pada penelitian ini dengan model dasar SEIR puncak penyebaran terjadi pada akhir April lalu. Dengan demikian diprediksikan keadaan akan normal kembali pada pertengahan Agustus tahun ini,” terangnya dalam rilis kepada Tribunjateng.com, Senin (11/5/2020).
Prediksi ini merupakan hasil penelitian tim rekomendasi gabungan mulai ahli ekonomi, sosial, politik dan kesehatan UKSW.
Menurut Suryasatriya, dari data yang diolah juga menunjukkan angka pertambahan kasus positif terjadi pada 28 April lalu.
Setelah melalui puncak, jumlah kasus berkurang terus menerus hingga berakhir sekitar 21 Agustus 2020.
Baca: Peneliti Hong Kong Ungkap Pasien Covid-19 Gejala Ringan Pulih Lebih Cepat dengan 3 Obat Antivirus
Jika dihitung secara kumulatif, maka akan mencapai jumlah maksimum sekitar 20 ribu kasus positif Covid-19.
Ia menambahkan, selain prediksi umum, tim juga mengkaji prediksi untuk daerah Jawa Tengah.
Data menunjukkan, Jawa Tengah sempat dihantui angka orang dalam pengawasan (ODP) yang tinggi dan juga arus mudik yang besar.
“ODP Jateng jumlahnya dipengaruhi juga oleh kebijakan stop mudik dari pemerintah. Prediksi yang baru, jumlah positif di provinsi ini mencapai 1300 kasus dan puncaknya di akhir April juga.
Berbekal hal inilah, kami tidak merekomendasikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jateng.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) seperti di Semarang dan pasar pagi Salatiga bisa diterapkan di daerah lainnya,” katanya.