Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Analisis Rumah Sakit, Kasus Corona Pertama di Perancis Terjadi Sejak November 2019

Berdasarkan dari penelitian terbaru di Perancis, negara itu menemukan kasus corona pertama ada sejak November 2019.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
zoom-in Hasil Analisis Rumah Sakit, Kasus Corona Pertama di Perancis Terjadi Sejak November 2019
AFP via SCMP
Staf medis di Mulhouse, tempat Prancis pertama kali mendeteksi lonjakan kasus, memindahkan seorang pasien ke rumah sakit. 

TRIBUNNEWS.COM - Temuan kasus Covid-19 di Prancis diduga telah terjadi pada 16 November.

Jika benar, maka kasus corona sudah ada hampir 10 minggu sebelum kasus pertama dikonfirmasi.

Kasus corona pada November, teridentifikasi oleh sebuah Rumah Sakit Albert Schweitzer, Perancis.

Mereka telah melakukan studi retrospektif pada sekitar 2.500 pemindaian dada pasien.

Baca: Sebut Jokowi Marah Besar, Pakar Epidemiolog Ini Singgung Target Corona: Kok Enggak Turun-turun?

Itu dilakukan pada periode 1 November 2019 hingga 30 April 2020.

Temuan itu muncul ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara untuk menyelidiki kasus seperti pneumonia dari akhir tahun lalu.

Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories menunjukkan sampel untuk mendeteksi virus di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada 21 hari dari penguncian ketat (lockdown) di Prancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel (SARS COV-2). (AFP/Ludovic MARIN)
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories menunjukkan sampel untuk mendeteksi virus di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada 21 hari dari penguncian ketat (lockdown) di Prancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel (SARS COV-2). (AFP/Ludovic MARIN) (AFP/LUDOVIC MARIN)

Baca: Hasil Penelitian Terbaru di Perancis Sebut 95% Pasien Positif Covid-19 Bukan Perokok

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana pandemi globai ini mulai menyebar.

Berita Rekomendasi

Dalam rilisnya, pihak Rumah Sakit Albert Schweitzer mengatakan, beberapa kasus Covid-19 sudah tersebar sejak November 2019.

"Kasus pertama dicatat di pusat kami pada 16 November."

"Ada perkembangan yang sangat lambat dari dampak negatif patologi sampai akhir Februari."

"Kemudian peningkatan yang cepat dalam dampaknya, memuncak pada 31 Maret," tulis rilis Rumah Sakit Albert Schweitzer, dikutip dari SCMP.

Menurut dokter, virus tersebut menyebar secara sporadis setelah kasus pertama pada pertengahan November 2019.

Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN)
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN) (AFP/LUDOVIC MARIN)

Baca: Ada Temuan Baru di Perancis, WHO Desak Semua Negara Selidiki Ulang Kasus Awal Covid-19


Kemudian setelah itu, pertumbuhan kasus meningkat pada akhir tahun saat perayaan Natal.

Lebih lanjut, wabah corona menjadi sangat besar setelah pertemuan keagamaan di kota Mulhouse pada minggu terakhir Februari 2020.

Pihak rumah sakit mengatakan, akan berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis untuk membuka penyelidikan epidemiologis atas temuannya.

Sebelumnya, otoritas Perancis menyebut kasus awal virus corona terjadi pada 27 Desember 2019.

Kasus ini ditemukan pada seorang pria usia 42 tahun di rumah sakit Paris.

Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN)
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN) (AFP/LUDOVIC MARIN)

Baca: Ketimpangan Miskin dan Kaya di Perancis Berbuah Kerusuhan, Warga Pinggiran Paling Terdampak Lockdown

Ia mengalami gejala batuk, sakit dada, sakit kepala dan demam.

Pasien tersebut dianggap terpapar virus corona dari seseorang yang melakukan perjalanan dari China sebelum virus itu diidentifikasi.

Sebelum penelitian itu terkuak, awalnya kasus-kasus pertama yang dikonfirmasi Perancis telah diidentifikasi pada 24 Januari 2020.

Itu terjadi setelah terdapat dua orang yang pulang dari perjalanan ke Wuhan.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas