Kompas Bagikan 630 Paket Bahan Pokok dan Masker Kain ke Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni)
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) kembali menyalurkan donasi untuk warga terdampak Covid-19 di kantor Kompas, Palmerah Selatan
Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) kembali menyalurkan donasi untuk warga terdampak Covid-19 di kantor Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Jumat, (15/05/2020).
Bantuan kemanusiaan tersebut berasal dari pembaca Harian Kompas.
Hal tersebut dilakukan untuk penguatan masyarakat terdampak Covid-19.
Baca: Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan ke Seniman dan Tunanetra Terdampak Covid-19
Sebanyak 630 paket bahan pokok dan masker kain disalurkan untuk warga tunanetra yang diterima oleh PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia).
Baca: Kompas TV Salurkan Hasil Donasi Konser Amal Rhoma Irama
Seorang anggota PERTUNI asal Jatinegara, Hajad Sudrajad menceritakan masalah yang dihadapi kaum Tunanetra pada masa pandemi Covid-19.
"Beberapa teman tunanetra yang selama ini menggantungkan hidupnya di tempat pijat hilang pekerjaan. Banyak tempat pijat tunanetra yang tutup semenjak Covid-19," ucap Hajad Sudrajad.
Kemudian ia juga menceritakan kebingungan kaum tunanetra untuk mencari pendapatan di pandemi Covid-19 ini.
Dirinya bercerita, banyak diantara mereka yang rela kehilangan tempat tinggal karena tak sanggup membayar kontrakan rumah.
Selain itu DKK juga memberikan bantuan 200 paket bahan pokok, masker kain, dan buku bacaan anak untuk warga terdampak di Cirebon melalui Komunitas Tangan Di Atas.
Pada hari yang sama DKK menerima donasi dari perusahaan akuntan publik internasional Deloitte Indonesia.
Deloitte Indonesia memberikan bantuan berupa 1.000 paket bahan pokok dan 2.000 helai masker kain.
Selain itu 1.000 baju hazmat juga diberikan dan diserahkan langsung oleh Clients & Markets Director Deloitte Indonesia Steve Aditya.
Baju hazmat yang didonasikan merupakan hasil kolaborasi Deloitte Indonesia dengan Peduli APD Yayasan Anne Avantie.