Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari: Indonesia Harus Bangkit Tanpa Menunggu Vaksin

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kembali menulis sebuah surat terkait dengan virus corona atrau Covid-19.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Eks Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari: Indonesia Harus Bangkit Tanpa Menunggu Vaksin
Harian Warta Kota/henry lopulalan
SIDANG PERDANA - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jalan Bugur Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/2). Siti Fadillah didakwa merugikan keuangan negara Rp6,1 miliar dari pengadaan alat kesehatan guna mengantisipasi kejadian luar biasa 2005 di Depkes dan menerima suap Rp1,875 miliar dari PT Graha Ismaya. Warta Kota/henry lopulalan 

Pakar Penyakit Menular dari AS Anthony Fauci mengatakan kewaspadaan kalau ada negara yang cepat-cepat membuka lockdown-nya, pasti akan mengalami perburukan penularan Covid-19 dan wabah akan lebih dahsyat lagi.

Adapun, WHO menyatakan tidak akan pernah ada vaksin sebelum akhir 2021.

David Nabarro seorang profesor dari global health di Imperial College London dan sekarang sebagai special envoy WHO untuk Covid-19, mengatakan bahwa kemungkinan besar tidak akan pernah ada vaksin yang efektif untuk corona.

"Memang ada penyakit-penyakit yang tidak ditemukan vaksinnya contoh nya HIV AIDS dan demam berdarah. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa hidup berdamai dengan corona," kata dia.

Menurut Siti Fadillah, andaikan vaksin dari Bill Gates benar siap, harus diingat ketika Ejikman melakukan sequencing virus strain Indonesia, ternyata karakter virus lokal berbeda dengan virus yang beredar di negara yang sedang getol mengadakan uji coba vaksin yang akan diproduksi besar-besaran sedunia.

“Kita harus hati-hati disini, berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan virus yang ada di Indonesia, maka tidak akan kompatibel dengan kita, tidak cocok sehingga tidak akan efektif,” kata Siti Fadillah.

Siti Fadillah mengatakan, bila melihat Cina, Wuhan telah kembali memulai kehidupan baru setelah corona, dengan tanpa vaksin, tetapi menggunakan obat tradisional.

Berita Rekomendasi

Cina menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi corona dari awal, terus lockdown dan kemudian corona terhenti setelah itu ekonomi mulai bangkit kembali.

Tidak perlu heran karena Cina negara dengan azas otoritarian.

Baca: Politisi Golkar: Kartu Prakerja bukan Program Muncul Tiba-tiba

Maka dalam menghadapi emergency seperti wabah corona ini pengambilan keputusan harus sangat efektif.

Komunikasi searah sangat cepat tanpa kendala sangat dibutuhkan.

“Dan ini hampir tidak mngkin terjadi di negara-negara yang menganut azas demokrasi, yang selalu ada pro kontra, sehingga suatu keputusan makan waktu lebih banyak,” kata Siti Fadillah.

Cina dengan jelas menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bangkit tanpa vaksin dan mereka siap dengan gelombang kedua dengan virus yang berbeda pula.

Di samping itu kalau hanya mendengarkan Bill Gates yang sudah investasi dananya di dalam bisnis vaksin dunia, mau tidak mau kita harus mengikuti kemauan mereka.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas