Wakil Sekjen MUI Ingatkan Umat Terapkan Kehidupan Normal Baru
Ia mengatakan saat ini Allah SWT sedang menguji umat dengan wabah virus corona (Covid-19).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dr. Nadjamudin Ramly, wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ingatkan umat untuk menerapkan kehidupan normal baru.
Dalam khotbah shalat Ied di Graha BNPB, Nadjamudin Ramly membawakan topik aktual dalam khotbahnya: 'Kehidupan Normal Baru dalam menggapai Keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala'.
Ia mengatakan saat ini Allah SWT sedang menguji umat dengan wabah virus corona (Covid-19).
Umat hendaknya siap untuk memulai kehidupan 'normal baru'.
Baca: Anies Baswedan Imbau Warga untuk Tetap Lebaran di Rumah: Ini Adalah Masa Penentuan PSBB
"Kita harus memulai Kehidupan Normal Baru dengan membudayakan Protokol Kesehatan sebagai karakter pribadi. Dari karakter pribadi, nantinya begulir menjadi Gerakan Budaya Baru di kalangan ummat Islam dan Bangsa Indonesia," ujarnya.
Nadjamudin yang juga pengajar di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah itu mengatakan gerakan Budaya Baru ini akan bermuara pada lahirnya peradaban yang tinggi.
Nantinya umat manusia sudah hidup pada tatanan yang melekat pada kehidupan sehat dan merekonstruksi masa depannya secara sistemik dan berkelanjutan.
“Protokol Kesehatan ini adalah gagasan cerdas, bernas dan mencerahkan dalam menghadap wabah Virus Corona,” tambahnya.
Baca: Kronologi Meledaknya Truk Tangki BBM di Wirosari: Dipstik Tersenggol Kabel Listrik, Sopir Terpental
Pola hidup sehat dimasa kini juga diharapkan menjadi tradisi yang melekat di kehidupan pasca pandemi nanti.
Diantaranya senantiasa menggunakan masker, jaga jarak sehat, selalu mencuci tangan, olahraga yang teratur/Istirahat yang cukup/tidak panik dan lima, makan makananan bergizi, halal, dan baik.
“Jika protokol kesehatan ini telah menjadi gerakan masif dan membudaya maka dengan sendirinya akan memutus matarantai berjangkit dan menularnya virus corona,” ujarnya.
Protokol kesehatan yang menjadi peradaban baru umat manusia tentunya dengan senantiasa mengharapkan keridhaan Allah dan memohon perlindungan-Nya sehingga virus corona yang membahayakan ini lenyap dari negeri tercinta.
“Mari kita berdo’a kiranya Allah mengampuni dosa-dosa kita dan senantiasa melimpahkan ampunan dan keridhaanNya kepada kita sekalian,” pungkas Nadjamudin dalam khotbahnya.
Jalannya sholat Idul Fitri sendiri tak lebih dari satu jam.
Ruang Serba Guna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Kantor BNPB, Jakarta disulap untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri 1441 H.
Pesertanya adalah Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, dan para staf.
Panitia kecil Sholat Idul Fitri di Graha BNPB dalam keterangannya hanya mengizinkan sepuluh (10) orang saja dengan mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Satgas Covid-19, Doni Monardo dan sejumlah stafnya dikabarkan sudah lebih dari 2 bulan bermukim di kantor, atau lebih tepatnya 9 minggu.
Tak bisa disembunyikan, kesedihan Doni Monardo dan staf. Apalagi demi tugas, mereka tidak bisa merayakan Hari Raya bersama keluarga.