Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sedih Seorang Perawat yang Tak Bisa Peluk Anak dan Tidak Bisa Bertemu Keluarga

Irvan harus menahan rindu untuk bertemu istri dan anaknya karena ia takut menularkan penyakit kepada keluarganya

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Sedih Seorang Perawat yang Tak Bisa Peluk Anak dan Tidak Bisa Bertemu Keluarga
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah tahun ini yang berada di tengah pandemi virus corona (covid) membuat beberapa tenaga kesehatan tidak bisa sama sekali bertemu dengan keluarga.

Muhamad Irvan Firdaus yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Persahabatan bukan hanya tidak bisa bertemu dengan keluarga di Hari Raya Idul Fitri tapi sudah dua bulan lebih Irvan tidak pulang ke rumah.

Irvan harus menahan rindu untuk bertemu istri dan anaknya karena ia takut menularkan penyakit kepada keluarganya sehingga ia memilih tinggal di tempat penginapan tenaga kesehatan covid-19.

Baca: Rapid Test Enggak Valid, Via Vallen Curiga Orang Terjangkit Virus Corona Lebih Banyak dari Data

"Aku cerita ke istri kalau aku nanganin pasien covid-19 dan mungkin nggak pulang dulu sampai agak lama karena takut resiko keluarga kalau pulang tiap hari kontak keluarga tiap hari nanti, aku takut jadi carrier nularin dan ini tiga bulan lebih nggak pulang," ungkap Irvan kepada Tribunnews.com, Senin (25/5/2020).

Baca: Sang Adik Positif Terpapar Covid-19, Via Vallen: Corona Bukan Aib

H-1 Lebaran kemarin pun Irvan sempat bertemu dengan istri dan anaknya yang berusia enam tahun untuk memberikan bingkisan Idul Fitri dari rumah sakit.

Mereka memilih bertemu jauh dari rumah dan air mata Irvan menetes karena ia harus jaga jarak dan tidak bisa memeluk anaknya saat bertemu.

Baca: Akhir Perdebatan Dokter Tirta dengan Jerinx SID, Hasilkan 7 Poin Positif untuk Penanganan Corona

Berita Rekomendasi

Irvan pun melihat kekecewaan dari mata dan sikap putra kecilnya yang terdiam ketika tidak bisa salim atau dekat dengan sang ayah padahal anaknya selalu menelepon Irvan dan bertanya kapan pulang.

"Pas ketemu anakku, aku bilang enggak bisa deket-deket dulu dan aku lihat ekspresi dia sedih banget tatapannya kosong kaya udah mau nangis, tapi malah saya yang nangis akhirnya," tutur Irvan dengan nada berjeda.

Dan di Hari Raya Idul Fitri kemarin, Irvan merayakannya bersama dengan para tenaga medis yang masih bekerja di rumah sakit dan kebetulan kemarin Irvan mendapatkan piket malam sehingga paginya masih bisa Salat Idul Fitri.

Irvan dan tenaga medis RSUP Persahabatan lainnya salat Idul Fitri bersama di ruang observasi yang tidak terpakai dan tetap waspada saling mengatur jarak.

"Ada ruang konservasi untuk pasien penyakit dalam itu kan nggak kepake kosong. Jadi kita bersihin, semprot desinfektan dan pinjam sajadah dari karpet masjid rumah sakit dan kita Salat Id disitu pakai di situ dan Alhamdulillah banyak yang ngikutin," ungkap Irvan.

Irvan sedikit bisa merasakan Hari Raya Idul Fitri dan menikmati ketupat Lebaran dari keluarga tenaga medis yang mengirimkan ketupat ke tempat penginapan.

Sementara itu jumlah pasien covid-19 masih sterus bertambah, data per 25 Mei 2020 terjadi penambahan kasus sebanyak 479 kasus positif dan totalnya menjadi 22.750, pasien sembuh bertambah 240 orang menjadi 5.642, dan 19 pasien meninggal menjadi 1.391 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas