Tangani Banyak Pasien Covid-19, Tenaga Medis RSD Wisma Atlet Butuh Kesehatan Mental
RS Darurat Wisma Atlet memiliki fasilitas kesehatan mental untuk pasien dan petugas penanganan virus corona atau Covid-19
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jam kerja yang panjang membuat para petugas di RS Darurat Wisma Atlet membutuhkan stamina dan kesehatan mental yang baik.
RS Darurat Wisma Atlet memiliki fasilitas kesehatan mental untuk pasien dan petugas penanganan virus corona atau Covid-19.
Baca: Anies Minta Warga yang Mudik Jangan Balik ke Jakarta untuk Sementara, Ini Alasannya
Kakesdam Jaya Kolonel Ckm dr. Stefanus Dony menyampaikan bahwa dukungan yang tak kalah penting dari para dokter dan tenaga kesehatan yaitu tim kesehatan mental.
Saat ini, pihaknya mendapatkan 10 personel sebagai tim kesehatan mental.
Personel tersebut berasal dari TNI dan sukarelawan.
Menurutnya tekanan yang dihadapi para personel kesehatan sangat tinggi.
Sebelumnya mereka bekerja selama 14 hari penuh ditambah masa karantina 14 hari.
Tidak seperti ketika para tenaga medis ini bekerja di rumah sakit dalam kondisi ‘normal.’
Ketika bekerja di rumah sakit, mereka mungkin mendapatkan libur setelah satu atau dua hari bekerja, tetapi tidak di RS Darurat Wisma Atlet.
Setelah dilakukan evaluasi kinerja, tenaga medis dituntut bekerja 30 hari.
Hal tersebut berdasarkan evaluasi 14 hari kerja yang dinilai kurang efisien.
Waktu 14 hari dinilai tidak cukup untuk mengenali lingkungan di beberapa tower RS Darurat Wisma Atlet yang diaktifkan.
“Dalam waktu satu bulan ini, mereka langsung datang dan bisa memahami situasi di sini,” ujar Dony di hadapan Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo saat berkunjung di RS Darurat Wisma Atlet pada hari ini, Senin (25/5).
Selain memberikan konseling, tim kesehatan mental memberikan ice breaking kepada personel atau petugas yang bekerja di RS Darurat Wisma Atlet.