Jokowi Tagih Realisasi Target 10 Ribu Uji Spesimen Covid-19 Per Hari
"Target uji spesimen, 10 ribu perhari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar," kata Jokowi
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas untuk mengejar target uji spesimen corona atau Covid-19 menjadi 10 ribu per hari.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas pengendalian pandemi virus corona atau Covid-19 pada Rabu, (27/5/2020).
Baca: Menuju New Normal, Masyarakat Diharapkan Disiplin Lakukan Protokol Kesehatan Covid-19
"Target uji spesimen, 10 ribu perhari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar," kata Jokowi.
Selama ini, target uji spesimen 10 ribu per hari terkendala terbatasnya perangkat uji Polimerase Chain reaction (PCR) serta laboratorium uji.
Pemerintah kemudian mendorong Kemenristek bekerjasama dengan perguruan tinggi, BUMN, dan swasta untuk memproduksi perangkat uji serta laboratorium sendiri.
Kemenristek melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kemudian berhasil membuat PCR Kit serta laboratorium BSL-2 sendiri.
"Sehingga ada sebuah kecepatan," kata Presiden.
Uji spesimen belum mencapai rata rata 10 ribu sehari seperti yang diinginkan presiden beberapa bulan lalu.
Uji spesimen oleh Gugus Tugas dan Kemenkes baru dua kali melampaui target yakni pada Selasa pekan lalu 12.276 spesimen dan Sabtu lalu 10.617 spesimen.
Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan terdapat lebih dari 60 laboratorium rapid test PCR dan lebih dari 30 laboratorium tes cepat molekuler (TCM) di Indonesia.
Kedua tempat tersebut seperti diketahui beroperasi untuk memeriksa uji spesimen Covid-19.
"Telah ada 69 laboratorium rapid test PCR dan 35 laboratorium tes cepat molekuler yang kini aktif beroperasi memeriksa spesimen Covid-19," kata Yuri dalam siaran BNPB, Jumat (22/5/2020).
Namun, meski begitu, pemeriksaan harian yang dilakukan jumlahnya belum memenuhi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yakni 10 ribu spesimen per hari.
Baca: Pemprov Jawa Barat akan Sosialisasikan New Normal ke PKL hingga Pemilik Mal
"Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen dan kemudian validasi data untuk kepentingan tracing sebanyak 9.359 spesimen," tambahnya.
Sehingga jika ditotal akumulatif spesimen yang telah diperiksa, jumlahnya sebanyak 229.334 spesimen.