Sri Sultan: Tak Perlu Tergesa-gesa New Normal, Jangan Terus Merasa Aku kok wis Bebas, Bukan itu
Sri Sultan masih akan melihat perkembangan kasus Covid-19 di DIY. Sebab, pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) masih banyak.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X menilai tidak perlu tergesa-gesa untuk menerapkan new normal di wilayahnya.
Saat ini, Sri Sultan masih akan melihat kesiapan DIY untuk new normal.
"Belum, nanti Selasa saya masih pertemuan dengan asosiasi-asosiasi. Jangan tergesa-gesa lah," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X, di Kepatihan, Jumat (29/5/2020).
Sri Sultan menyampaikan, masih akan melihat perkembangan kasus Covid-19 di DIY. Sebab, pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) masih banyak.
"Kan yang di rumah sakit masih banyak, ya harapan kami negatif semua. Jangan ada yang positif, dalam artian yang PDP dan sebagainya masih banyak, nah nanti kecenderunganya bagaimana," ucap dia.
Baca: Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Besok, Minggu 31 Mei: Waspada Bengkulu Hujan Petir
Jika kecenderunganya turun dan tidak fluktuatif lagi, kata Sultan, bisa berjalan untuk menuju new normal.
Tetapi, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk new normal.
Misalnya, untuk hotel dan restoran harus menyediakan fasilitas cuci tangan, rajin membersihkan fasilitas dan mengatur jarak kursi.
Selain itu, juga mengontrol pengunjung untuk menjalankan protokol jaga jarak.
Jika hal itu tidak bisa dijalankan, maka justru nantinya dikhawatirkan akan menjadi permasalahan baru.
"Begini, ini kan perlu pendekatan yang lebih spesifik, di pasar apa bisa. Jangan terus merasa justru di new normal terus merasa aku kok wis bebas, bukan itu," ujar dia.
Baca: Menghadapi Fase New Normal, PT KCI Siapkan Kebijakan Baru di Lingkungan Stasiun dan KRL
Karenanya, dalam telekonferensi pada Jumat 29 Mei 2020, Kemendagri akan menyenggarakan lomba bagi daerah.
Lomba ini untuk daerah membuat pencerminan yang dimaksud dengan new normal.
"Bagaimana bisa punya pencerminan yang dimaksud kehidupan baru itu, dia datang misalnya mau ke restoran sudah cuci tangan, duduknya punya jarak. Ini kan jadi tempat untuk sosialisasi untuk supaya masyarakat bisa memahami kehidupan baru itu tidak hanya saat pademi, tetapi itu akan terjadi terus," kata dia. (Kompas.com/Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tentang New Normal di DIY, Sri Sultan: Jangan tergesa-gesa"