Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Dengan 8 Tokoh Lintas Agama Bahas Soal Pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan 8 tokoh lintas agama Selasa, (2/6/2020).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 609 orang sehingga total kasus positif menjadi sebanyak 27.549 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Baca: 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia
Dari jumlah tersebut, Achmad Yurianto mengatakan sebanyak 7.935 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan sebanyak 298 pasien.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 1.663 orang setelah ada penambahan 22 orang," pungkasnya.
Baca: Menristek: Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk Kategori Utama Covid-19
Seperti diketahui, Senin (1/6/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 26.940 kasus
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 7.637 dan total pasien meninggal dunia sebanyak 1641orang.
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.
Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
Baca: Butuh Solidaritas dan Kepatuhan Warga untuk Hadapi new normal Pandemi Covid-19
Baca: Bersiap untuk New Normal, Kemenpora Susun Protokol Untuk Olahraga Indonesia
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.
Kehidupan yang dijalani masyarakat akan berubah, entah itu dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, spiritual, kesehatan, dan bahkan psikologisnya.
"Sebelumnya, masyarakat perlu diberikan psikoedukasi atau pemahaman mengenai pengertian hal tersebut agar bisa menambah wawasan mereka," ungkap Yuli.
Hal tersebut bertujuan apabila diterapkan di masyarakat, mereka lebih bisa menerima dan menjalani aktivitas seperti biasa.