Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PBB: Vaksin Covid-19 Harus Tersedia untuk Semua Orang

Pertemuan virtual ini diikuti lebih dari 50 negara, untuk mengumpulkan dana guna memastikan vaksin tersedia bagi semua bangsa.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sekjen PBB: Vaksin Covid-19 Harus Tersedia untuk Semua Orang
Pixabay
ILUSTRASI Virus Corona 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan vaksin baru untuk Virus Corona (Covid-19) harus tersedia untuk semua orang di seluruh dunia.

Hal itu disampaikan Sekjen PBB saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Vaksin Dunia, Kamis (4/6/2020) waktu setempat.

Pertemuan virtual ini diikuti lebih dari 50 negara, untuk mengumpulkan dana guna memastikan vaksin tersedia bagi semua bangsa.

Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia, 5 Juni: Bertambah 703 Pasien, Total 29.521 Kasus Positif

Pertemuan virtual, diselenggarakan oleh Inggris, bertujuan mengumpulkan dana 7,4 miliar dolar AS untuk program imunisasi terhenti oleh pandemi, dan meluncurkan dorongan penggalangan dana baru untuk mendukung potensi vaksin Covid-19.

Dalam sebuah pesan video, Guterres berkata: "vaksin harus dipandang sebagai suatu kebaikan masyarakat global."

Baca: Fakta Seorang Ibu, Janin dan 2 Orangtuanya Meninggal Diduga Terpapar Virus Corona di Surabaya

Untuk itu kata dia, para pemimpin negara perlu menyerukan, "solidaritas global untuk memastikan setiap orang, di mana pun, bisa mendapatkannya," ucapnya.

BERITA REKOMENDASI

Sebagai tuan rumah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan, "era baru kerjasama kesehatan global" untuk "bersatu demi kemanusiaan dalam memerangi penyakit." Terutama di negara yang paling miskin.

Lebih dari 50 negara mengambil bagian dalam pertemuan tersebut, termasuk juga individu seperti filantropis miliarder Bill Gates.

Johnson berjanji Inggris akan menyumbang lebih dari 2 miliar dolar AS, untuk aliansi vaksin GAVI selama lima tahun ke depan.

GAVI dan mitranya juga akan meluncurkan sebuah upaya pembiayaan untuk membeli vaksin potensial Covid-19, dan memproduksinya serta mendukung pengiriman ke negara berkembang.

Pandemi ini telah membuat pecahnya kerjasama internasional, terutama dengan Presiden AS Donald Trump yang menarik diri dari organisasi kesehatan dunia (WHO). (AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas