Usai Sembuh dari Covid-19, Diva Penyandang Seckel Syndrome Ingin Terapi Lagi dan Sekolah
Diva, seorang anak berkebutuhan khusus yang menyandang penyakit langka Seckel Syndrome sembuh dari covid-19. Apa rencananya?
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Diva, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menyandang penyakit langka Seckel Syndrome sempat dirawat karena posiitif terjangkit covid-19.
Kini, Diba sudah bisa kembali ke rumah setelah sempat di rawat di RS Darurat Wisma Atlet selama dua pekan karena terpapar virus corona.
Selama perawatan mulai dari rumah sakit awal, karantina mandiri di rumah hingga perawatan di Wisma Atlet dari awal Maret hingga Mei lalu, Lia Octora ibu dari Diva mengungkapkan putrinya tidak merasakan gejala yang berat.
Lia merasa teramat bersyukur karena selama perawatan anak berusia 16 tahun yang memiliki penyakit seckel syndrome ini tetap aktif dan ceria.
Baca: Zona Merah Jangan Terapkan New Normal, Zona Hijau Terserah Pemda
"Hanya batuk dan sesak napas saja, dan itu makanya saya sih heran kok bisa positif karena pas opname dia ceria, emang keseharian dia suka jingkrak-jingkrak masih seperti itu. Mungkin Diva yang imunnya kuat, jadi gejalanya ringan," ucap Lia kepada Tribunnews.com, Jumat (5/6/2020).
Lia juga menceritakan Diva hanya mengonsumsi vitamin dan obat batuk saja selama perawatan tersebut dan tidak ada obat tambahan terkait seckel syndrome yang dideritanya.
Baca: Cerita Ibu Dampingi Anaknya yang Didiagnosis Penyakit Langka Melawan Covid-19, Doa Kalahkan Takut
Baca: Cerita Diva Anak Pengidap Penyakit Langka, Seckel Syndroma Berjuang Melawan Covid-19
"Kemarin cuman obat batuknya saja tapi kalau konsumsi obat kan Diva emang udah gak konsumsi dari kecil sampa usia 6 tahun karena dulu kan ada kejang," ungkap Lia.
Kini setelah selesai menjalakan 14 hari karantina mandiri setelah dinyatakan sembuh Covid-19, Lia ingin anaknya kembali melanjutkan terapi lagi.
Diva menjalani terapi tumbuh kembang dengan fisioterapi untuk melatih kekuatan dari kepala hingga lututlnya.
Terapi Diva sempat tertunda karena masalah cyber bullying yang sempat menimpa Diva dan juga rangkaian panjang penyembuhan covid-19.
Saat ini hanya proses terapi yang jadi harapan besar untuk kesembuhan Diva karena semenjak fisioterapi Lia mengungkapkan anaknya jadi lebih aktif bergerak.
"Udah pernah terapi wicara tapi gak ada kemajuan akhirnya fokus ke fisioterapi aja, banyak kemajuannya yang paling menonjol kalau berdiri walau masih pegangan, dia lebih lincah," tutur Lia.
Selain itu Lia juga kepingin memasukan anaknya ke sekolah luar biasa karena selain belajar dan bertemu banyak teman ada fisioterapisnya juga.