Tahun Ini, Kualitas Udara DKI Jakarta Lebih Baik 21 Persen Dibanding Periode Sama Tahun Kemarin
Kualitas udara tersebut diukur dengan Stasiun pemantauan milik KLHK yang terletak di Lapangan ABC Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap terjadi penurunan rata - rata harian tingkat pencemaran udara di DKI Jakarta pada tahun 2020, dibandingkan tahun 2019.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dasrul Chaniago menjelaskan terjadi penurunan persentase harian konsentrasi PM2.5 sebanyak 21 persen di tahun 2020. Dengan kata lain, udara di DKI Jakarta lebih bersih.
"Konsentrasi PM2,5 rata-rata harian tahun 2020 turun 21 persen dari tahun 2019," kata Dasrul dalam diskusi virtual Tantangan Polusi Udara di Era New Normal, Jumat (12/6/2020).
Baca: Pengaktifan Kembali Ganjil Genap di Jakarta Masih Tunggu Keputusan Gubernur Anies
Kualitas udara tersebut diukur dengan Stasiun pemantauan milik KLHK yang terletak di Lapangan ABC Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Pengukuran dilakukan pada periode yang sama, yakni rentang tanggal 1 Januari - 8 Juni di tahun 2019 dan tahun 2020.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih sependapat dengan KLHK soal kualitas udara di ibu kota beberapa bulan ke belakang.
Menurutnya hal ini banyak dipengaruhi dari pelaksanaan PSBB di DKI Jakarta, dan kebijakan bekerja di rumah bagi para pekerja.
Sehingga sisi positif pelaksanaan PSBB tersebut, terlihat salah satunya yaitu adanya peningkatan kualitas udara, mengingat makin sedikitnya kendaraan yang lalu lalang di jalan raya.
"Intinya dalam situasi PSBB, WFH kemarin ternyata ada sisi positif kaitan kualitas udara," ungkap Andono.
"Pada periode pengendalian WFH maupun PSBB nyata sekali," pungkasnya.