Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Main Gadget di KRL Tingkatkan Risiko Penularan Corona, Virus yang Menempel Bisa Hidup Selama 5 Hari

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari, dr. Edward Faisal, Sp.PD menyebut memainkan gadget saat berada di KRL dapat meningkatkan risiko penularan virus

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Main Gadget di KRL Tingkatkan Risiko Penularan Corona, Virus yang Menempel Bisa Hidup Selama 5 Hari
Tribunnews/JEPRIMA
Seorang penumpang mengenakan pelindung wajah dan masker saat akan menaiki KRL di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). Pihak Stasiun Bekasi menerapkan jarak sosial antar penumpang, membatasi jumlah penumpang hingga 50 persen dan membatasi jam operasional dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal, Sp.PD menyebut memainkan gadget saat berada di KRL dapat meningkatkan risiko penularan virus Corona.

Edward mengatakan bahwa sejumlah virus, termasuk SARS-CoV-2 atau corona jenis baru yang menempel pada gadget dapat bertahan selama lima hari.

"Saat virus nempel di gawai (gadget) kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah," kata dokter Edward dikutip dari channel YouTube BNPB, Rabu (17/6/2020).

Menurut Edward, virus yang dapat menempel di gadget berasal dari bermacam-macam faktor.

Dalam hal ini tentunya penularan atau pencemarannya lebih banyak berasal dari tangan penggunanya yang sebelumnya tercemar.

Kaitannya dengan para commuter (pengguna KRL), pencemaran virus ke gadget juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL.

Baca: Update Covid-19 di Indonesia 17 Juni: Pemerintah Pantau 42.714 ODP dan Awasi 13.279 PDP

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal, Sp.PD (https://covid19.go.id/)

Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.

Berita Rekomendasi

Oleh sebab itu, Edward juga sangat menyarankan agar para pengguna tidak menggunakan gadget-nya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL.

"Kalau ada orang ngomong akan nambah lagi (potensi cemaran virusnya)," kata dokter Edward.

Selain dapat mengurangi potensi cemaran, alasan lain untuk tidak menggunakan gadget saat berada di dalam KRL adalah agar keluarga di rumah tidak menjadi korban penularan virus.

"Jadi selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang di rumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarin handphone," jelas Edward.

Baca: UPDATE Corona Global Rabu, 17 Juni 2020: Ada 82 Ribu Kasus di Qatar, 80 Pasien Meninggal Dunia

PT KCI Imbau Pengguna KRL lebih Disiplin dalam Mengikuti Protokol Kesehatan

Pada pekan kedua setelah diberlakukannya PSBB Transisi di wilayah DKI Jakarta, aktivitas masyarakat semakin menunjukkan tren meningkat.

Sebagai operator KRL Commuter Line, PT KCI mencatat pada Senin (15/6/2020) kemarin ada 324.436 pengguna KRL.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas