Pemeriksaan Spesimen Terkait Covid-19 Hari Ini Tembus 21.233
Juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini 21.233 spesimen terkait Covid-19 selesai diperiksa, Rabu (24/6/2020).
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini 21.233 spesimen terkait Covid-19 selesai diperiksa, Rabu (24/6/2020).
Angka tersebut melampau target yang diberikan Presiden Jokowi setelah 4 hari berturut-turut sejak hari Sabtu hingga Selasa kemarin selalu berada di bawah angka 20 ribu.
"Sampai hari ini kita sudah memeriksa total keseluruhan spesimen sebanyak 689.492 spesimen," kata Achmad Yurianto dalam siaran BNPB.
Pemeriksaan spesimen, dikatakan Achmad Yurianto, dilakukan dengan dua metode.
Baca: Sandiaga Uno: Krisis Akibat Covid-19 Jadi Peluang Bagi Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal
Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR).
Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).
Dari pemeriksaan tersebut, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia mengalami penambahan 1.113 kasus.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 1.113 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 49.009 orang," ujar Achmad Yurianto.
Baca: Bertambah 1.113, Kini Total Positif Covid-19 di Indonesia Sebanyak 49.009 Kasus
Angka penambahan tersebut diketahui meningkat ketimbang kasus penambahan positif Covid-19 pada Senin kemarin, yang sebesar 1.051 orang.
Achmad Yuri mengatakan sebanyak 19.658 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 417 orang.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.573 rang setelah penambahan 38 orang," katanya.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.