Fitur Terbaru Jejak dalam Platform Jaki Bisa Memindaian Pergerakan Individu
Teknologi ini akan memberikan sebuah gambaran lokasi pergerakan pasien positif COVID-19 selama 14 hari kebelakang melalui kode QR
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta Smart City dan Cartenz Group berkolaborasi mengembangkan aplikasi JEJAK sebagai salah satu langkah untuk membantu mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19 di wilayah DKI Jakarta.
JEJAK merupakan salah satu fitur aplikasi di platform JAKI yang dapat melakukan pemindaian pergerakan individu melalui kode QR.
Teknologi ini akan memberikan sebuah gambaran lokasi pergerakan pasien positif COVID-19 selama 14 hari kebelakang.
Kolaborasi ini merupakan langkah strategis antara swasta dan pemerintah, dimana JSC sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Diskominfotik) memiliki peranan penting untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang terus berinovasi.
Terlebih khususnya keadaan pandemik saat ini sangatlah diperlukan sinergi tepat untuk menghadirkan sebuah solusi inovatif dan efektif.
Baca: Di Puncak Peringatan HANI 2020, Maruf Bicara Ancaman Narkotika Sama Seperti Covid-19
Setiap warga Jakarta dapat mengunduh aplikasi JAKI untuk mendapatkan fitur aplikasi JEJAK secara gratis dan nantinya secara berkala akan mengkaji pelaksanaan serta tata kelola data sehingga pelacakan akan termonitor dengan baik.
Adapun cara kerja dari aplikasi ini adalah dengan melakukan pemindaian kode unik QR dari setiap individu di pusat keramaian.
Pemindaian ini bertindak sebagai pencatat riwayat kunjungan yang kemudian akan digunakan para petugas pengendali COVID-19.
Apabila ditemukan sebuah kasus baru di titik lokasi yang pernah dikunjungi, maka para petugas bisa mendapatkan data secara akurat terkait siapa saja yang pernah mengunjungi lokasi tersebut.
"Cartenz Group akan terus berkolaborasi, menghadirkan inovasi serta berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam hal pengendalian penyebaran COVID-19 dalam hal ini khususnya DKI Jakarta," katanya.
Teknologi memegang peranan sangat penting di dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dan Cartenz ingin turut mengambil bagian dan pada saat yang bersamaan dapat memberikan sumbangsih untuk Indonesia.
Baca: Lama Tak Digunakan Gara-gara Pandemi Covid-19, Kolam Renang di Bogor Jadi Kolam Ikan
"Harapan kami melalui aplikasi JEJAK berbagai keputusan terkait penanganan COVID-19 dapat diambil dengan cepat dan tepat,” ujar Gito Wahyudi, CEO, Cartenz Group.
Kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi Smart City 4.0, yaitu pemerintah menjadi kolaborator dan masyarakat dapat mengambil peran sebagai co-creator.
Yudhistira Nugraha, Direktur Jakarta Smart City (JSC) mengatakan, prinsip-prinsip pengembangan ekosistem Smart City 4.0 mulai dari mobile first, system dan data driven technology.
"Kemudian digital experience, serta smart collaboration kami terapkan dalam skema kolaborasi ini," katanya.
JSC terus berupaya untuk mengajak para akademisi, industri, media maupun masyarakat untuk berperan aktif bersama dalam menghadirkan berbagai solusi.
"Khususnya pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam penanganan COVID-19 di DKI Jakarta mulai dari tahapan testing, tracing, treatment dan monitoring”, tuturnya.