Upaya Peningkatan Kualitas UMKM di Tengah Pandemi Perlu Didukung
Rekind menggandeng pengusaha konveksi untuk bisa mewujudkan kelangkaan pakaian APD yang sebelumnya sulit diperoleh.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rekayasa Industri (Rekind) memiliki komitmen kuat untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Sejumlah kegiatan dilakukan Perusahaan EPCC (Engineering, Procurement, Construction, Commisioning) nasional ini untuk bisa membantu dan membangkitkan peran pengusaha kecil menengah.
Di mata Rekind, UMKM memiliki peran sentral dalam perputaran roda ekonomi Indonesia.
Kontribusinya terhadap perekonomian diperkiraan hingga mencapai 75%.
Berangkat dari kekuatan tersebut, Rekind yang merupakan Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (PI) memperkuat sinergi dengan mitra-mitra binaannya, terlebih saat corona merebak dan 'memporakporandakan' pendapatan banyak pelaku usaha.
Salah satu bentuk kekuatan sinergi itu tergambar ketika Rekind menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) pemberian bantuan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), pemenuhan portable hand wash dan pembagian masker bagi masyarakat, petugas medis di sejumlah wilayah.
Untuk diketahui, kelengkapan bantuan ini diproduksi langsung oleh sejumlah mitra binaan Rekind, sebagai bentuk gambaran sinergi yang solid antarkeduanya.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Rekind selaku perusahaan BUMN kepada pemerintah atas upayanya memutus penyebaran dan mempertahankan laju roda perekonomian bangsa, di tengah pandemi Covid-19.
"Selain berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan membantu masyarakat, inisiasi program ini diharapkan mampu meringankan beban yang dihadapi mitra binaan Rekind. Semoga semangat usahanya terus bangkit dan mampu menjadi pahlawan ekonomi dari sektor UMKM," terang Direktur Utama Rekind, Yanuar Budinorman, Sabtu (27/6/2020).
Langkah ini penting, karena lanjut Yanuar, pelaku UMKM dikenal punya mental baja dan tahan banting dalam menggeluti usaha. Bahkan, di tengah kelesuan perekonomian dan kehati-hatian pengusaha asing, tidak tertutup kemungkinan UMKM menjadi garda terdepan dalam pemenuhuan kebutuhan masyarakat di dalam negeri.
"Ini saatnya mereka bangkit dan menjadi pahlawan bangsa dari sektor ekonomi. Atas dasar ini Rekind terus berupaya menopang dan mempererat sinergi tadi, " tandasnya.
Rekind menggandeng pengusaha konveksi untuk bisa mewujudkan kelangkaan pakaian APD yang sebelumnya sulit diperoleh.
Melalui kerjasama, bimbingan dan dukungannya, mitra binaan Rekind mampu membuat pakaian APD berkualitas, sesuai dengan standar WHO dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Mitra ini mampu menggandeng 50 tenaga kerja dalam memenuhi besarnya permintaan pasar.
Adeline, pengusaha konveksi di wilayah Jakarta Barat juga mengaku mendapat berkah tersendiri atas dukungan yang diberikan Rekind.
Pengusaha pakaian jadi yang mengaku tengah concern mengembangkan usaha pembuatan masker kain dan pelindung wajah kelengkapan APD ini mengaku usahanya ikut terdongkrak naik.
Dalam 2 bulan terakhir pesanannya melonjak di angka 25 ribu lebih.
Upaya meningkatkan kualitas pelaku UMKM gencar dilakukan Rekind dalam setiap kesempatan. Rekind juga berpartisipasi dalam dukungan bedah buku bertajuk, “Learning 5.1, Duluan Tiba di Masa Depan."
Bedah buku yang digelar pada Senin (22/3) melalui metode Webinar ini.
Menghadirkan antara lain Alex Denni - penulis buku dan pegiat sumber daya manusia serta teknologi informasi sebagai key note speakernya dan Mohammad Bakir - wartawan senior.
Buku ini punya nilai strategis yang cukup besar terutama untuk bisa menjadi pegangan bagi pelaku usaha kecil, untuk bisa lebih kreatif dan inovatif.
Direktur SDM dan Pengembangan Usaha Rekind Triyani Utaminingsih, didampingi Direktur Keuangan Rekind Asep Sukma Ibrada dan Direktur Komersil Rekind A .Qomaruzzaman juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Semoga langkah ini mampu mendorong upaya pemerintah dalam menjaga eksistensi pelaku UMKM.